Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Data dari Balai Veteriner Medan Kementerian Pertanian menunjukkan jumlah ternak babi yang mati terserang virus hog kolera semakin banyak di Sumatra Utara. Setidaknya hingga 14 November 2019, jumlahnya sudah mencapai 8.186 ekor.
Bahkan sudah bertambah 2 kabupaten yang positif dilanda penyakit hog kolera babi, yakni Simalungun dan Pakpak Bharat. Sehingga saat ini virus itu ada di 13 kabupaten/kota di Sumut, yakni Pematang Siantar, Simalungun, Tapanuli Utara, Toba Samosir, Dairi, Karo, Humbang Hasundutan, Tapanuli Selatan, Tapanuli Tengah, Deli Serdang, dan Medan, Simalungun dan Pakpak Bharat.
Di sisi lain, Tim Unit Reaksi Cepat (URC) penanggulangan virus hog kolera babi Pemprov Sumut, terus melaksanakan upaya pengendalian. Hanya saja, tidak terbendung jumlah ternak babi yang mati.
Lalu apa tanggapan tim URC soal hal ini? "Iya namanya penyakit, inilah terus kita cegah dan kendalikan," kata tim URC melalui Kadis Ketahanan Pangan dan Peternakan Sumut, Azhar Harahap, menjawab medanbisnisdaily.com, Sabtu (16/11/2019).
Namun menurutnya aksi-aksi pencegahan semakin intensif dilakukan. "Inilah kami baru siap rapat tadi tim dan kabupaten/kota bahas soal ini (penyendalian virus hog kolera) di Kantor BPBD Sumut," sebut Azhar.