Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Medan. Sesuai jargonnya "Kedan Canteek Sampai Enceng", alumni Fakultas Hukum USU stambuk (angkatan) 1994 kembali menggelar acara reuni. Agenda yang diselenggarakan tiap lima tahun sekali. Kali ini memasuki reuni perak atau 25 tahun terhitung sejak pertama kali kuliah di FH.
Reuni perak dilangsungkan selama dua hari berturut-turut, 15-16 Nopember 2019 di Gedung Pendopo kampus USU dan di Hotel JW Marriott. Tak semata-mata untuk berbagi cerita atau bernostalgia, tetapi juga berbagi semangat dan optimisme khususnya kepada para mahasiswa yang merupakan yunior mereka.
Melalui talkshow bertajuk "Tantangan Hukum di Era Revolusi Industri 4.0 yang menampilkan tiga orang alumni sebagai pembicara, mahasiswa diyakinkan bahwa lulusan FH USU cukup diperhitungkan di kancah nasional. Dibuktikan dengan beberapa contoh keberhasilan meraih posisi penting di negara ini.
"Misalnya, Yasonna Laoly yang terpilih jadi Menteri Hukum dan HAM dua periode. Ricardo Simanjuntak yang merupakan pengacara ternama dan Barita Simanjuntak yang tak lain adalah Ketua Komisi Kejaksaan," ujar salah seorang pembicara, Sri Anda Simanjuntak, kepada medanbisnisdaily.com.
Kata Sri yang merupakan seorang pekerja profesional di lembaga keuangan non-bank, kendati Revolusi Industri 4.0 banyak mengandalkan teknologi digital sebagai sarana untuk menciptakan kemajuan, tetap bisa dikalahkan dengan attitude. Yakni sikap atau perilaku yang tidak dimiliki robot. Hal semacam itu yang harus dipersiapkan oleh para mahasiswa USU sejak dini.
Dijelaskannya, lulusan FH di butuhkan di semua lini usaha. Tidak hanya di institusi yang bertalian erat dengan penegakan hukum.
Di hari kedua reuni perak, yang menjadi puncak perayaan pertemuan para alumni, acara diisi dengan serangkaian hiburan. Dipadu dengan ramah tamah atau bincang-bincang interaktif bersama Wakil Dekan FH USU, OK Saidin.
OK Saidin menegaskan tentang pentingnya peran para alumni untuk memperkuat akreditasi FH. Sehingga menjadi institusi terpandang yang mampu mencetak lulusan-lulusan terbaik.
Dipandu alumni lainnya, Tira Tirtona, kemudian acara mengalir menjadi penuh gelak tawa dan hura-hura. Diantaranya game, hiburan dan sebagainya. Menandai keakraban akan persahabatan yang akan terus abadi; kedan canteek, sampai enceng.