Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Medan. Dampak kondisi ekonomi yang melambat ikut dirasakan oleh PT Bank Sumut. Hal itu terlihat dari serapan kredit/pembiayaan bank kebanggaan warga Sumut tersebut. Meski secara keseluruhan kinerja Bank Sumut sudah terealisasi sekitar 90% dari target-target, namun memang penyaluran kredit paling sulit pencapaiannya.
Karena itu, selain membidik pembiayaan usaha kecil dan menengah (UKM) yang sudah dimulai, Bank Sumut akan masuk ke sektor komersial yakni perkebunan dan wisata.
Direktur Utama (Dirut) Bank Sumut, Muchammad Budi Utomo, mengatakan, kredit komersial yang akan dibidik salah satunya perkebunan. Hal itu karena Sumut banyak perkebunan sehingga masih potensial untuk menyalurkan kredit. "Jadi akan mulai Kita pikirkan bagaimana masuk ke sana (perkebunan-red). Memang saat harga turun, tentu sulit menyalurkan kredit. Tapi harganya sudah mulai naik. Jadi kita akan masuk ke industrinya," katanya, di Medan, Minggu (17/11/2019).
Selain perkebunan, sektor wisata akan menjadi target berikutnya. Hal itu karena wisata Sumut juga terus digeber khususnya Danau Toba. Dengan pengembangan kawasan wisata, tentu akan butuh kredit/pembiayaan untuk pembangunan hotel, kuliner dan lainnya.
Tentunya Bank Sumut optimis bisa terus mendongkrak penyaluran kredit/pembiayaannya hingga akhir tahun sehingga bisa sesuai target. Hal ini juga sebagai upaya Bank Sumut untuk keluar dari zona 'nyaman' yang selama ini mengandalkan kredit oleh Aparatur Sipil Negara (ASN).
"Porsi kredit ASN itu di angka 90%. Bank Sumut hatus keluar dari zona ini dan berperilaku sebagai bank pembangunan daerah," katanya.
Ditambahkan Budi Utomo, untuk masuk ke sektor komersial, pihaknya juga sudah menyiapkan SDM. Karena diakuinya, sektor komersial itu harus punya kemampuan khusus. Jadi Bank Sumut sudah menyiapkannya sehingga nanti kinerjanya sesuai harapan dan bisa berkontribusi terhadap peningkatan kredit Bank Sumut.