Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Langkat. Kalangan ibu - ibu rumah tangga yang biasanya membeli ikan laut hasil tangkapan nelayan untuk keperluan menu masakannya, sejak pekan lalu, mereka tidak lagi membeli ikan laut. Konsumen rumah tangga inipun beralih membeli daging ayam dan telur.
Ini akibat dari sebahagian air laut dan sungai di Kabupaten Langkat, Medan, Sibolga, Aceh Singkil dan Subulusalam, tercemar bangkai babi yang mati akibat virus hog cholera, yang bangkainya dibuang ke sungai. Dampaknya, ikan laut yang dipasarkan di sejumlah pasar ikan di Langkat, Provinsi Sumatera Utara, kurang diminati. Karena, konsumen berasumsi, bangkai babi yang begitu banyak dibuang ke sungai hingga bermuara ke lautan sudah pasti menjadi santapan ikan.
"Kan sudah jelas, bangkai babi di laut itu pasti dimakan ikan, walau bangkai tidak lagi mengapung dipermukaan air, tetapi tenggelam, dan pasti jadi santapan ikan laut. Apalagi babi itu terjangkit virus matinya, kan berbahaya jika dimakan. Makanya kami beralih ke ayam pedaging dan telur sebagai menu lauk pauk," sebut Nurhayati dan Novi, konsumen rumah tangga di Pasar Tanjung Pura, Langkat, Senin (18/11/2019).
Meski pedagang ayam potong diserbu konsumen, harga daging ayam masih normal dan tidak ada lonjakan harga.
"Harga daging ayam normal, tidak ada naik, Rp 28.000/kg, tetap seperti semula," sebut Herman, pedagang daging ayam di pasar baru Tanjung Pura.
Sedangkan kalangan pedagang ikan laut sejak pekan lalu di beberapa daerah di Langkat, seperti di Tanjung Pura, Stabat dan Pangkalan Brandan hingga kini masih sepi pembeli akibat dampak bangkai babi itu. Ikan yang dipasarkan di Langkat pada umumnya dipasok dari gudang ikan Gabion Belawan dan Aceh.
Meski harga jual ikan laut turun drastis sejak merebaknya sungai dan air laut tercemar limbah bangkai babi, namun penjualan ikan laut masih sepi pembeli.
Pantauan medanbisnisdaily.com di Pasar Tanjung Pura, harga ikan dungun turun dari Rp 26.000 menjadi Rp 12.000/kg, ikan kembung kuring dari Rp 35.000 turun menjadi Rp 20.000/kg dan ikan tuna dari Rp 30.000 menjadi Rp 20.000/kg, serta ikan hiu daging turun dari Rp 25.000 menjadi Rp 15.000/kg.