Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Medan. Mewakili tiga anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI lainnya dari dapil Sumatra Utara, Willem TP Simarmata (WTP), menyatakan mereka sangat prihatin atas peristiwa tindak terorisme berupa ledakan bom bunuh diri di markas Polresta Medan pekan lalu. Fakta tersebut menunjukkan bahwa Sumut merupakan wilayah yang sudah disusupi banyak teroris.
Mereka (termasuk Badikenita Sitepu, Muhammad Nuh dan Dedi Iskandar Batubara) secara bersama-sama berencana melakukan aksi guna mencegah perluasan dan peningkatan ancaman tindak terorisme di Sumut. Sudah ada percakapan ke arah sana. Akan dijalankan di masa reses bulan Desember mendatang.
"Kami sudah mengidentifikasi titik-titik yang harus diwaspadai sebagai tempat berkembangnya terorisme di Sumut yang akan didatangi. Masing-masing kami akan mendatanginya," ujar WTP kepada medanbisnisdaily.com, Senin (18/11/2019).
Ungkapnya, salah satu cara mencegah kian banyaknya tindak terorisme adalah dengan meminta atau menghimbau agar para alim ulama atau penceramah menjauhkan pesan-pesan kebencian didalam ceramah atau khotbahnya. Tetapi menyampaikan nilai-nilai kedamaian dan cinta sesama.
WTP memberi gambaran betapa para teroris sesungguhnya bisa disadarkan dari upaya melakukan tindak kekerasan, bahkan bom bunuh diri, dengan cara-cara humanis. Seperti yang sudah dilakukan di sebuah pesantren di Desa Sei Mengirim di Kabupaten Deliserdang. Yakni Pesantren Al-Hidayah.
Katanya, di pesantren yang sudah berkali-kali dikunjunginya itu, terdapat tidak sedikit mantan teroris yang sudah "bertobat". Kembali ke pangkuan ibu pertiwi. Yang semula anti Pancasila, jadi hormat. Anti merah putih, jadi hormat. Mereka jadi benar-benar cinta Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Di Pesantren Al-Hidayah juga ada banyak anak-anak teroris yang orangtuanya sudah meninggal dunia. Di tempat itu mereka dimanusiakan dan dididik pengetahuan bertani dengan pupuk organik.
"Saya sangat berkeyakinan para teroris bisa diajak berbalik ke jalan yang benar sehingga cinta Pancasila dan NKRI," tegas WTP.