Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Balai Wilayah Sungai (BWS) Sumatera II Kementerian PUPR membangun Bendungan Lau Simeme di Sibirubiru, Kabupaten Deli Serdang, Sumatra Utara. Pengerjaannya sedang berlangsung.
Kepala Satker Operasi dan Pemeliharaan BWS Sumatera II, Aron Lumbanbatu, mengungkapkan beberapa progres terbarunya, di antaranya realisasi pembangunan terowongan pengelak yang sudah mencapai 400 meter dari total panjang 800 meter.
"Progres pembangunan terowongan pengelak target 800 meter, yang sudah 400 meter, pengelak dulu dibangun karena ada aliran air kontiniu," ujar Aron pada FGD Normalisasi Sungai sebagai Pengendalian Banjir Kota Medan, di Hotel Grand Mercure, Jalan Perintis Kemerdekaan, Medan, Senin (18/11/2019) sore.
Pada FGD yang digelar Ikatan Alumni Fakultas Teknik (Ikatek) Universitas HKBP Nommensen (UHN) Medan itu, Aron juga menyebutkan pada tahun 2020 tahapan pembangunannya akan memasuki tubuh bendungnya. "Tahun depan akan dibangun tubuh bendungnya," ungkapnya.
Dijelaskan Aron, Bendungan Lau Simeme memiliki multifungsi, diantaranya untuk pengendalian banjir Kota Medan. "Karena di sana akan terjadi pemanenan air dengan hamparan yang begitu luas dan jutaan kubik air yang akan tersimpan," sebutnya.
Dijelaskannya, bendungan Lau Simeme yang akan memanen air hingga 25 juta meter kubik itu, juga akan memungsikan beroperasinya kanal banjir Medan Johor, yang mana saat ini fungsinya belum nyata dirasakan masyarakat.
Kemudian fungsinya juga untuk drainase, yang akan mendukung pertanian sawah di wilayah Deli Serdang dan Serdang Bedagai. "Ada puluhan ribu hektar sawah yang siap menggunakan air dari bendungan ini," sebutnya.
Tidak hanya itu, bendungan Lau Simeme juga untuk menyuplai air baku bagi kebutuhan masyarakat Medan dan Deli Serdang, yang antara lain dikelola PDAM Tirtanadi Sumut. Kemudian fungsinya juga untuk keperluan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA).
Karena pembangunannya masih berlangsung, Aron menyebutkan diperlukan keterlibatan perguruan tinggi untuk memberi masukan untuk kualitas pembangunan bendungan itu. "Kita butuh masukan dan evaluasi dari perguruan tinggi termasuk para ikatan alumni," tambahnya.
Ketua Ikatek UHN, Ronald Naibaho, menyambut positif tawaran tersebut. Sebab hal itu sejalan dengan tujuan Ikatek, yakni menguatkan sinergi untuk keberlangsungan suatu program pembangunan agar manfaatnya nyata dirasakan masyarakat sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi.
Bahkan menurut Dewan Penasehat Ikatek UHN, Junjungan Pasaribu, pembangunan bendungan Lausimeme juga harus menjadi ajang belajar untuk menambah pengetahuan para mahasiswa. Dengan begitu, akan terus terasah pengetahuan mahasiswa sehingga tidak kaku dalam menerapkan ilmunya di lapangan.