Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Orang-orang laut tersisih. Teralienasi. Laut mereka dikeruk, tapi hidup mereka tetap terlantar. Demikian kondisi orang-orang laut, terutama di Medan, sejak dulu hingga sekarang. Menolak kezaliman itu, Forum Sastrawan Deli Serdang (Fosad) bersama Lingkar Nalar Indonesia, pun menggugat. Melakukan perlawanan.
Perlawanan dilakukan dengan gerakan kebudayaan. Kedua lembaga ini pun menghimpun puisi-puisi tentang laut dan menerbitkannya dalam bentuk buku yang diberi judul "Sajak-sajak Orang Laut".
Demikian dikatakan pimpinan Lingkar Nalar Indonesia Tengku Zainuddin dalam launching sekaligus bedah buku "Sajak-sajak Orang Laut" di Gedung Tari, Taman Budaya Sumatra Utara, Jalan Perintis Kemerdekaan Medan, Sabtu (23/11/2019).
"Ini adalah bentuk perlawanan budaya. Bahwa puisi bukan sekadar imajinasi, tapi juga cara melawan kezaliman. Karenanya buku ini dibuat berdasarkan riset," kata Tengku.
Setelah ini, sambung Tengku, kami akan bergerak terus melawan kezaliman terhadap orang-orang laut. Nanti ada program panjang, kami mohon dukungan dari seniman dan para pegiat budaya.
Bedah buku ini sendiri menampilkan sejumlah pemantik, antara lain, Wan Hidayati, Mihar Harahap dan Zaidan BS.