Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Tulungagung - Suara dentuman keras yang terjadi di Tulungagung Senin pagi sempat mengejutkan warga. Namun ternyata hal serupa sempat terjadi di Trenggalek dan sekitarnya.
Kepala Stasiun Geofisika Kelas III BMKG Sawahan Nganjuk, Chudori, mengatakan rentetan dentuman pernah terjadi di Trenggalek dan Ponorogo pada tahun 2011 lalu. Kejadian itu merupakan aktivitas gempa tektonik dangkal dengan kekuatan kurang dari Magnitudo 4.
Saat itu aktivitas kegempaan yang disertai bunyi dentuman terjadi secara sporadis di beberapa wilayah di Trenggalek seperti Watulimo, Munjungan, Kampak, Panggul dan Ponorogo di Kecamatan Ngebel.
"Kejadian kegempaan yang disertai dentuman itu memang jarang terjadi. Tapi itu sangat mungkin terjadi, perlu diingat bahwa dalam perut bumi itu banyak rongga, sehingga apabila terjadi longsor atau pergerakan struktur batu di dalam bisa menimbulkan bunyi," ujar Chudori kepada detikcom, Senin (25/11/2019)..
Rambatan bunyi, kata Chudori, bisa muncul ke permukaan melalui rongga bumi dan tersalur ke gua maupun terpantul melalui struktur lereng pegunungan.
Sedangkan dentuman di Tulungagung hingga saat ini hanya tercatat satu kali terjadi pada pukul 08:21:22 WIB. Sampai Senin sore tidak ada aktivitas serupa.
"Kami mencatat hanya satu kali pukul 08:21 WIB tadi, setelah itu belum ada yang tercatat," tandas Chudori. dtc