Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. Kendaraan listrik berbasis baterai diprediksi merupakan solusi berkendara di masa depan yang ramah lingkungan. Hal itu karena mobil atau pun motor listrik tidak mengeluarkan emisi gas buang.
Namun di balik semua itu, Wakil Ketua Umum Kadin Indonesia Bidang Industri Johnny Darmawan mengatakan ada masalah yang belum sepenuhnya terselesaikan. Ia mempermasalahkan limbah baterai bekasnya.
"Yang paling important lagi itu kan baterai 10 tahun habis. Itu kan ganti. Baterai itu limbah nggak bisa dibuang, nggak bisa dipendam," katanya di Opus Ballroom The Tribata Exhibition, Jakarta Selatan, Selasa (26/11/2019).
Johnny ingin, ada daur ulang baterai bekas kendaraan listrik. Perlu adanya kesepakatan untuk mengolah baterai bekas berbahan lithium.
"Itu harusnya ada recycle yang tadi saya ngomong. Sehingga sampai akhirnya buntutnya semua terbenahi," ujar Johnny.
Seperti diketahui, limbah baterai sangat berbahaya dan merusak lingkungan, karena itu pembuangan baterai kendaraan listrik tidak boleh sembarangan.
Pasalnya limbah baterai punya kandungan logam berat dan zat-zat berbahaya seperti merkuri, mangan, timbal, nikel, dan lithium yang dapat mencemari air dan tanah, serta dapat membahayakan tubuh manusia.(dtf)