Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Medan. Anggota MPR RI, Sihar Sitorus (PDI Perjuangan), menyatakan falsafah bangsa, yakni Pancasila sudah merangkum seluruh nilai-nilai keagamaan dan kebudayaan yang sangat beragam di bumi nusantara. Oleh karena itu diminta agar seluruh rakyat tidak terkotak-kotak. Termasuk di Sumatra Utara.
Kata Sihar, semua agama mengakui keadilan dan kemanusiaan, keduanya telah dirangkum di dalam Pancasila. Namun akhir-akhir ini masyarakat kerap kali terkotak-kotak. Sesuai kelompoknya, berdasarkan agama atau identitas lainnya. Padahal Pancasila sudah merangkum perbedaan-perbedaan itu.
Demikian dijelaskannya saat menyelenggarakan sosialisasi empat pilar kebangsaan, Selasa (26/11/2019), di Kampus Universitas Al-Washliyah (Univa) Rantau Prapat, Kabupaten Labuhanbatu, Sumatra Utara.
Empat pilar yang dimaksud, yakni Pancasila, Undang-undang Dasar 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan Bhinneka Tunggal Ika.
Hadir di acara ini para mahasiswa, pelajar SMA/MAN yang juga kalangan millenial, civitas akademika dari berbagai kampus (seperti Univa dan Universitas Labuhan Batu) dan sebagainya.
Rektor Univa, Basyarul Ulya, menyampaikan rasa terima kasihnya kepada Sihar Sitorus yang memilih kampusnya sebagai tempat penyelenggaraan sosialisasi.Dia berharap mahasiswa tidak menyia-nyiakan kesempatan baik tersebut.
Suasana sosialisasi berjalan baik, dilakukan dengan pola diskusi interaktif. Terlihat peserta begitu antusias menyampaikan pertanyaan dan menanggapi materi mengenai empat pilar yang disosialisasikan.
Mantan Wakil Bupati Labuhanbatu, Suheri Pane, yang turut hadir, berharap para mahasiswa dapat lebih aktif dalam sosialisasi. Dia mengapresiasi kepedulian Sihar terhadap konstituennya, bahkan sebulan setelah pelantikan politisi PDIP tersebut langsung bergerak melakukan sosialisasi.
"Pak Sihar menjadi anggota DPR/MPR RI pertama dari Dapil 2 Sumatera Utara yang melakukan sosialisasi di sini. Beliau tidak melupakan kita setelah terpilih. Kesempatan ini tentunya tidak boleh disia-siakan para mahasiswa di sini," ujarnya.
Sihar menjelaskan bahwa di Indonesia keberagaman adalah sebuah hal yang tidak dapat dihindari. Oleh karenanya harus senantiasa dihargai dan dijunjung tinggi. Keberagaman di Indonesia itu sebuah keniscayaan, mustahil untuk meniadakannya, harus dilestarikan dengan cara saling menghargai.
Untuk dapat menerapkan empat pilar kebangsaan ini, terangnya, diperlukan adanya keterbukaan pikiran dari masyarakat agar luwes dalam menerima perbedaan. Seluruh masyarakat harus berpikir luas agar bisa luwes menerima hal-hal yang berbeda.
"Para pendahulu bangsa yang merumuskan empat pilar ini telah memikirkan dari berbagai sudut keberagaman negeri ini sehingga relevan dengan kehidupan masa kini," tegas Sihar.
Salah seorang mahasiswi yang hadir, Safriani Nasution, mengapresiasi kegiatan sosialisasi ini. Ungkapnya, nilai-nilai yang terkandung di dalam empat pilar kebangsaan mulai dilupakan. Agar mahasiswa tetap mengingat dan mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari, sosialisasi jadi sangat berguna.
"Semoga seluruh mahasiswa dan yang hadir di acara sosialisasi ini bisa mengamalkan empat pilar kebangsaan. Mudah-mudahan sosialisasi semacam ini bisa diadakan lagi, terimakasih Pak Sihar," ujar Safriani.