Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Kabupaten Humbang Hasundutan (Humbahas) sampai saat ini belum memiliki Badan Usaha Milik Daerah (BUMD). Padahal, BUMD memiliki perana yang dapat diandalkan mendukung sekaligus menopang peningkatan ekonomi suatu daerah.
"Jadi, kalau saya diberikan kesempatan memimpin Kabupaten Humbang Hasundutan, maka 100 hari pertama setelah duduk saya akan membentuk BUMD," tekad bakal calon (Balon) Bupati Humbahas, St Pardo Sihite, Jumat (20/11/2010), seusai mengikuti uji kepatutan dan kelayakan balon kepala daerah yang digelar DPW Partai Perindo Sumut, di Medan.
Menurut Pardo Sihite, peranan sebuah BUMD bagi suatu daerah sangat vital. Oleh karena itu, dia bertekad akan merealisasikan sebuah BUMD pada 100 hari pertama jika diberikan mandat oleh rakyat memimpin Humbahas.
Dipaparkannya, di antara sederetan peranan penting BUMD, selain menopang dan mendukung eksistensi kegiatan bisnis, juga menjadi sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD) bagi daerah terkait. Sebab, semua BUMD merupakan profit center.
Sementara itu untuk mendukung kegiatan ekonomi rakyat di Humbahas, menurut St Pardo, BUMD akan diberikan tugas menjaga stabilitas harga berbagai komoditas pertanian rakyat dan fungsi lainnya.
Kemudian, sebut Pardo, program ekonomi yang dilakukannya adalah mengembangkan subsektor pertanian, yakni bidang peternakan yang potensial dikembangkan mengingat lahan masih luas di Humbahas.
Menjawab pertanyaan jenis ternak yang cocok dipelihara di Humbahas, menruut Pardo, selain babi dan kuda juga sapi. Menurutnya, peternakan babi saat ini masih dikelola tradisional sehingga rentan diserang penyakit seperti pandemi kolera babi yang terjadi saat ini.
Program lain yang akan dikembangkan mendongkrak ekonomi rakyat Humbahas adalah mengembangkan pariwisata melalui pengembangan objek wisata alam dan wisata sejarah yang terdapat di Humbahas.
St Pardo menyebutkan, sejumlah situs sejarah yang dinilai mampu menarik wisatawan masih kurang dipopulerkan, seperti Istana Raja Sisingamangaraja yang terdapat di Bakkara.
"Guna mendukung gebyar pengembangan wisata yang dilakukan pemerintah di Kawasan Danau Toba, maka kesempatan ini harus dioptimalkan untuk mempopulerkan objek wisata dan situs situs sejarah yang ada," kata St Pardo Sihite.