Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Medan. Sepanjang Januari-Oktober 2019, Sumatra Utara (Sumut) baru mampu menggaet sebanyak 213.858 wisatawan mancanegara (wisman). Realisasi tersebut masih jauh dari target 2019 yang dipatok sebanyak 1 juta wisman, tepatnya baru 21,38%.
Data Badan Pusat Statistik (BPS) Sumut, kunjungan wisman ke Sumut masih didominasi oleh warga Malaysia sebanyak 96.776 orang atau sekitar 45,25% dari total wisman Sumut. Kemudian Singapura sebanyak 12.970 orang atau 6,06% dari total wisman Sumut, Cina sebanyak 6.942 orang (3,24%), Belanda sebanyak 4.933 orang (2,31%), Jerman sebanyak 4.476 orang (2,09%) dan Australia sebanyak 4.394 orang (2,05%).
Kepala BPS Sumut, Syech Suhaimi, mengatakan, namun per Oktober 2019, wisman ke Sumut mengalami kenaikan 11,53% dibandingkan periode sama tahun 2018 yang mencapai 191.752 orang. Peningkatan kunjungan wisman didorong kenaikan kunjungan dari negara Belanda. Kunjungan wisma dari Belanda pada Januari-Oktober 2018 sebanyak 4.127 orang, sementara di periode sama tahun 2019 menjadi 4.933 orang.
"Jadi meskipun kedatangan wisman dari beberapa negara menurun, tapi kunjungan wisman Sumut tetap meningkat per Oktober 2019," katanya, Senin (2/12/2019).
Syech mengatakan, seperti tahun-tahun sebelumnya, wisatawan asal Malaysia memang masih tetap mendominasi. Meski ada penurunan 10,53% dibandingkan tahun 2018, namun jumlahnya tetap yang terbanyak. Setelah Malaysia, pemasok wisatawan terbesar ke Sumut masih dari kawasan Asia. Sedangkan Eropa yang terbesarnya masih dari Belanda.
Ketua Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia (Asita) Sumut, Solahuddin Nasution, mengatakan, perusahaan perjalanan wisata atau travel biro di Sumut terus meningkatkan promosi pariwisata. "Promosi-promosi yang kami lakukan khususnya untuk kawasan wisata Danau Toba yang dijadikan pemerintah sebagai kawasan strategis pariwisata. Tentu diharapkan upaya itu bisa mendatangkan lebih banyak wisman ke Sumut," katanya.