Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Medan. Terjadi "keributan kecil" antar sesama anggota Komisi D DPRD Sumatra Utara saat tengah berlangsung rapat dengar pendapat (RDP) dengan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Sumut, Rabu (4/12/2019). Tepatnya antara Edi Susanto Ritonga (Hanura) dengan Yahdi Khoir (PAN).
Bermula saat Yahdi hendak menyampaikan pendapatnya tentang kinerja Bappeda yang dipimpin Hasmirizal Lubis sebagai kepala. Melihat gelagat Yahdi, Edi yang memimpin RDP mewanti-wanti bahwa pertanyaannya lebih dari satu dan butuh waktu panjang menuntaskannya.
Edi yang juga Wakil Ketua Komisi D mengingatkan bahwa waktu yang tersedia terbatas. Kurang lebih 30 menit sebab sudah disepakati sebelumnya bahwa RDP diakhiri pukul 12.30 WIB.
Tak terima atas peringatan yang seakan membatasi keleluasaannya, Yahdi tak berterima. Dia meminta agar diperkenankan menyampaikan pikiran-pikirannya tanpa harus dibatasi waktunya. Sebanyak apapun tanggapan yang hendak dilontarkan. Namun demikian Edi tak merasa mengekang kebebasan koleganya itu. Hanya mengingatkan RDP berakhir pukul 12.30 WIB.
"Bapak saja yang selalu berusaha menghalangi saya bicara, sudah beberapa kali hal seperti ini terjadi. Kita kan punya hak yang sama, jangan dibatasi," ungkap Yahdi kepada Edi.
Edi membantah tuduhan Yahdi. Selama sekitar dua menit keduanya sahut menyahut. Kemudian diputuskan rapat diperpanjang hingga pukul 13.00 WIB. Waktu ditambah 30 menit.
Sayangnya Yahdi sudah merasa kehilangan semangat melanjutkan bicara. Dia berdiam diri saja sambil memencet-mencet keypad touch screen HP-nya saat dipersilakan.
"Kubanting nanti ini semua," ucapnya pelan.
RDP dihadiri anggota Komisi D lainnya, seperti; Aribowo, Azmi Yuli dan Aulia Rizky Agsa yang berasal dari Gerindra, Rony Reynaldo Situmorang (Nasdem) dan Dedi Iskandar (PKS). Dari Bappeda Hasmirizal didampingi sejumlah stafnya.