Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Medan. Bakal calon Bupati Samosir, Carlos Melgares Simbolon (56) rupanya bukan orang awam soal praktik pemerintahan di Kabupaten Samosir. Selama beberapa tahun dia pernah berkontribusi "membangun" wilayah yang dikelilingi Danau Toba tersebut.
Kepada wartawan, di Medan, Jumat (5/12/2019), Carlos mengaku pernah diminta Mangindar Simbolon saat menjabat bupati untuk men-share pengetahuan dan pengalamannya kepada para Aparat Sipil Negara (ASN) di Samosir. Melalui kegiatan penataran yang mengikutsertakan dinas-dinas (OPD).
"Selama tiga tahun aku pernah diminta Mangindar melakukan penataran kepada OPD-OPD di Samosir. Tahun 2010, 2011 dan 2012," terang Carlos.
Spesifiknya penataran tentang tema apa yang disampaikannya kepada para ASN ketika itu tidak disampaikannya.
Adalah pernikahannya dengan isteri (boru Malau) yang sudah memberikannya dua orang anak yang membawanya menginjakkan kaki ke Samosir pada 2008. Di tahun yang sama, dia mendapat status kewarganegaraan sebagai Warga Negara Indonesia.
Di sana dia kemudian bergaul dengan warga setempat. Juga membangun usaha. Salah satunya Rumah Makan Simpang Empat di Pangururan.
Perkenalannya dengan wartawan yang merupakan perwakilan salah satu media cetak di Kota Medan, yakni Marihot Simbolon, menjadi cerita awal ditetapkannya dia menjadi bermarga Simbolon. Antara Carlos dan Marihot, keduanya memiliki kecocokan berpikir soal banyak hal. Termasuk dalam membangun Samosir.
Satu waktu pada 2009, tutur Carlos, Marihot mengajaknya berkunjung ke rumah orang tuanya untuk diperkenalkan. Singkat kata, keakraban yang terjalin dengan keluarga tersebut menyebabkan dia dianggap seperti anak sendiri.
"Dari situ kemudian saya diangkat menjadi anak dan diberi marga Simbolon. Jadilah namaku Carlos Melgares Simbolon sampai sekarang," ungkapnya.
Partai Nasdem satu-satunya tempat Carlos mendaftar agar dapat dicalonkan menjadi Bupati Samosir. Di tingkat kabupaten atau DPC dia merupakan satu dari tiga bakal calon yang direkomendasikan. Selanjutnya DPW Nasdem Sumatra Utara akan melaksanakan survei internal. Guna menentukan balon yang paling berpeluang diusung menjadi calon.
Karena prinsip kesetiaan yang selalu ditampilkan etnis Batak, tuturnya, dia tidak mau mendaftar ke partai lainnya. Cukup hanya satu, yakni Nasdem. Enggan berperilaku sebagaimana yang lainnya. Apalagi partai tersebut tidak harus berkoalisi agar bisa mengusung calon. Karena di DPRD Samosir memiliki lima kursi. Memenuhi persyaratan minimal mengusung calon di Pilkada.