Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Kepala Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Sumatra Utara, Binsar Situmorang, tidak menampik buruknya kualitas air Danau Toba akibat banyak faktor, antara lain limbah rumah tangga, peternakan maupum perkebunan.
Dinas Lingkungan Hidup Sumut dan 7 Kabupaten/Kota di kawasan Danau Toba, yakni Humbang Hasundutan, Tapanuli Utara, Toba Samosir, Samosir Simalungun, Karo dan Kabupaten Dairi, bersinergi melakukan berbagai upaya untuk memperbaiki buruknya kualitas air Danau Toba itu.
Hal tersebut dikatakan Binsar Situmorang pada Rapat Koordinasi dengan 7 Kabupaten/Kota di Kawasan Danau Toba tentang Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Peningkatan Kualitas Air Danau Toba di Hotel JTS Parbaba, Kamis (6/11/2019).
Hasilnya, kata Binsar, kualitas air Danau Toba semakin membaik. Disebutkannya bahwa persoalan air Danau Toba yang bau selama ini sudah berkurang. Hal itu karena limbah ternak ikan PT Aquafarm Nusantara dan PT Japfa yang selama ini turut berkontribusi mencemari air Danau Toba sudah berkurang. Paling tidak kajian yang dilakukan sudah sesuia standard yang ditetapkan agar pakan ternak tidak lagi dibuang sembarang ke Air Danau Toba.
"Sekarang kondisi air Danau Toba sudah bersih dan tidak menghasilkan bau seperti tahun sebelumnya. Kondisi peningkatan kualitas air Danau Toba sudah semakin baik dan ini juga berkat kinerja Pemkab ang ada di 7 kawasan Danau Toba yang bersinergi dan bersama-sama membersihkan kondisi air dan kawasan ini wajih menjadi destinasi dunia," sebut Binsar.
Membaiknya kualitas air Danau Toba, juga dikatakan Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Samosir, Sudion Tamba. Dia bahkan mengatakan saat ini masyarakat Kabupaten Samosir semakin peduli akan kebersihan air Danau Toba.
Contoh konkrit dari membaiknya kualitas air Danau Toba itu dengan semakin tertariknya para turis datang ke Samosir khususnya dan ke kawasan Danau Toba umumnya belakangan ini. Para turis yang datang ke Samosir bisa menikmati alamnya dan air Danau Toba yang sudah bersih dan hilang dari bau air ikan yang selama ini menjadi momok bagi masyarakat dan bagi turis.
Sebelumnya, Rakor Pengelolaan Lingkungan Hidup, ungkap Kepala Dinas Lingkungan Hidup Sumut, Binsar Situmorang, merupakan agenda tahunan yang dilaksanakan pihaknya dengan mengundang instansi Dinas Lingkungan Hidup dari 7 Kabupaten/Kota se-kawasan Danau Toba. Hadir juga Kepala Seksi dari BPDAS Asahan Barumun.
Rakor itu untuk mencari solusi yang tepat dan strategis dalam rangka merumuskan dan meningkatkan kerja serta kesinergian program atau kegiatan Pengelolaan Lingkungan Hidup Tahun 2020 dengan penekanan pada optimalisasi ketersediaan sumber daya dan upaya untuk pengelolaan persampahan, dan kualitas air Danau Toba yang semakin bersih.
Dalam Rakor itu, pihak Dinas Lingkungan Hidup Sumut lebih memprioritaskan Pembangunan Lingkungan Hidup Nasional Tahun 2020 serta isu strategis Lingkungan Hidup dan Kehutanan 2020-2024 terkait kelestarian fungsi ekosistem untuk mendukung perekonomian nasional.
Arah kebijakan DAK Bidang Lingkungan Hidup 2020-2024 yakni melaksanakan upaya pengendalian pencemaran lingkungan dan upaya perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup, serta pengendalian kerusakan ekosistem, yang disesuaikan dengan kondisi karakteristik masing-masing daerah.