Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Jakarta - Ketua Dewan Kehormatan Partai Amanat Nasional (PAN) Amien Rais berbicara sejarah demokrasi di Indonesia. Kemudian Amien menyinggung wacana masa jabatan presiden selama 3 periode.
Pada saat memberikan pengarahan kepada seluruh anggota fraksi PAN DPRD se-Indonesia, Amien awalnya menyebut sejak awal kemerdekaan Indonesia sudah menganut sistem demokrasi. Mulai dari demokrasi parlementer hingga demokrasi terpimpin.
"Sejak dulu sampai sekarang walaupun pelaksanaannya kadang-kadang juga agak menggelikan. Kita merdeka (tahun) '45 sampai '59 kita punya namanya demokrasi parlementer. Kemudian zaman Bung Karno demokrasi terpimpin," ujar Amien di Redtop Hotel, Pecenongan, Jakarta Pusat, Senin (9/12/2019).
Amien kemudian menyinggung mazhab Frankfurt yang mengatakan demokrasi terpimpin mengakibatkan rekonstruksi demokrasi hilang karena semua keputusan ada di tangan pemimpin. Amien menyebut demokrasi terpimpin mengakibatkan pergolakan yang dilakukan Partai Komunis Indonesia (PKI) tahun 1965.
"Frankfurt mengatakan terpimpin artinya terpimpin oleh seseorang sehingga semua rekonstruksi demokrasi itu menjadi hilang karena terpimpin oleh sang pemimpin. Waktu itu saudara-saudaraku kita masih ingat (tahun) '59 menurut saya sudah 15 tahun (kemerdekaan). Kemudian waktu itu lantas '65 akibat terpimpin itu terjadi pergolakan PKI lantas Pak Harto menjadi presiden," katanya.
Amien bercerita bahwa saat Presiden Sukarno lengser, banyak pihak tak ingin lagi memuja kepribadian seorang pemimpin atau disebut dengan kultus individu. Setelah itu Amien bercerita naiknya Soeharto sebagai Presiden.
"Waktu itu teman-teman akademisi tokoh-tokoh intelektual, wartawan mengatakan 'kita moh kultus individu, sudahlah kita tidak mau lagi kultus individu, masak Bung Karno dikatakan seumur hidup sebagai presiden' bangsa yang betul-betul agak t-o-l-o-l. Masak demokrasi kok seperti itu. Kemudian waktu itu saya termasuk yang dulu juga demonstrasi di KAHMI maka muncul lah Pak Harto karena satu kesepakatan tidak boleh kultus individu," imbuhnya.
Mantan Ketua MPR itu kemudian bercerita ledekan temannya soal DNA kultus individu di Indonesia. Menurutnya kultus individu masih dianut di Indonesia karena Suharto memimpin selama 32 tahun.
"Pak Harto jadi presiden 32 tahun, sehingga orang barat mengatakan 'Amien Rais, I think the DNA of your nation is not freeman' di bangsa kita ini orang asing melihat, loh karena sudah kapok nggak kultus individu, ini malah 32 tahun," kata dia.
Lebih lanjut, Amien Rais menyebut saat ini DNA kultus individu muncul kembali. Dia menyebut pertanda itu ada pada wacana jabatan presiden 3 kali periode.
"Sekarang ini DNA itu akan muncul lagi, ada yang usul kalau perlu 3 periode. Ini aneh menurut saya, kalau tiga periode lolos nanti pasti mengapa tidak 5 sekalian biar hebat," sebut Amien. dtc