Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Bulang Sulppaei (sejenis ulos) khas Simalungun yang dipakai sebanyak 1.024 pelajar di pembukaan Festival Danau Toba (FDT) 2019, di Open Stage Parapat, Senin, 9 Desember, diganjar penghargaan Museum Rekor Indonesia (MURI). Gubernur Sumatra Utara, Edy Rahmayadi, dan Ketua TP PKK Sumut, Nawal Edy Rahmayadi, Bupati Simalungun, JR Saragih, dan Kadis Kebudayaan dan Pariwisata Sumut, Ria Telaumbanua, dan pengunjung serta masyarakat menyaksikan pemecahan rekor MURI itu.
Manajer MURI, Jusuf Ngadri melalui perwakilannya, langsung menyerahkan piagam pemecahan rekor MURI itu kepada Kadis Kebudayaan dan Pariwisata Sumut, Ria Telaumbanua, dan kepada Bupati Simalungun, JR Saragih.
Ria Telaumbanua mengatakan atraksi pemakaian Bulang Sulappei itu dipilihkan pihaknya di FDT 2019 dalam upaya menghidupkan kembali ulos khas Simalungun yang sempat redup.
Bulang Sulappei sendiri adalah sebagai lambang bagi setiap perempuan Simalungun yang telah menikah, yakni dipakai ibu rumah tangga yang akan menghidangkan makanan, sehingga terhindar dari uraian rambut dan tidak jatuh ke dalam makanan.
Oleh karena itulah, Bulang Sulappei adalah suatu kebesaran dan menjadi kebanggaan tersendiri di jamannya. Namun pada jaman milenial ini, pemakaian Bulang secara khusus bagi Wanita Simalungun semakin terkikis.
"Nah melalui FDT ini Bulang Sulappei akan semakin terkenal dan silahkan dikenanakan oleh kaum perempuan dan pasti kesannya lebih cantik, anggun dan terhormat," ujar Ria Telaumbanua.
Atraksi pemakaian Bulang Sulappei adalah salah satu dari beberapa rangkaian acara FDT 2019. Ria menyebutkan acara lainnya seperti Lomba Ucok Butet, Koor Raksasa, Tari Kolosal Saoan, Tari Kolosal Multi Etnik, Pelepasan Balon dan Lampion, Hiburan Rakyat, Lomba Paduan Suara, Lomba Solubolon, Lomba Fotografi, Lomba Vokal Grup, Pameran UKM dan lainnya.