Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Munculnya dua bakal calon Wali Kota Medan dari internal PDIP membuat penukung partai berlambang banteng moncong putih terbelah. Di mana, sebagian mendukung Akhyar Nasution (petahana) dan sebagian lagi mendukung Bobby Nasution (menantu Presiden Jokowi).
Hal ini juga diamini oleh survey City Research Center(CRC) yang menyebut jika pemilih PDIP Kota Medan akan terpecah akan terpecah menjelang Pilkada 2020.
Sekretaris DPC PDI Perjuangan Kota Medan, Robi Barus menanggapi santai hasil survei tersebut. Menurutnya, perbedaan pandangan diinternal kader merupakan hal biasa. Apalagi, belum ada keputusan resmi dari partai.
"Kalau masih Bakal Calon (Balon) biasaaya itu," ujarnya, ketika dikonfirmasi, Selasa(10/12/2019).
Ketua Fraksi PDIP DPRD Medan itu memastikan kader PDI Perjuangan akan solid memenangkan kandidat yang diusung jika sudah ditentukan DPP.
"Tetap solid, tegak lurus. Siapa yang ditunjuk ketua umum DPP pasti kader tegak lurus. Harus kita menangkan dan perjuangkan," tutur anggota Komisi I DPRD Medan itu.
Sebelumnya, Direktur research CRC, Ara Auza mengatakan jika pemilih PDI Perjuangan akan terpecah menjelang Pilkada Medan 2020.
"Pemilih PDIP di Medan terpecah pasca munculnya nama Bobby Nasution. Pemilih PDIP dan pendukung Jokowi ternyata belum menentukan pilihan baik itu ke Bobby Nasution maupun Akhyar Nasution," kata Ara, Senin (9/12/2019).
Menurutnya, jika Bobby Nasution batal maju di Pilkada Medan, maka peluang Akhyar semakin kuat mengingat akan solidnya mesin pemilih PDIP.