Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Medan. Gembar gembor Gubernur Sumatra Utara, Edy Rahmayadi, akan membangun sport center mulai tahun 2020 sudah tersiar kemana-mana. Baik oleh dirinya sendiri maupun anak buahnya keinginan tersebut disampaikan ke berbagai kesempatan.
Sport center disebutkan akan dibangun di atas lahan seluas 300Ha, di lahan ex-HGU milik PT Perkebunan Nusantara II. Diatasnya didirikan venue untuk pertandingan 28 cabang olahraga yang digunakan pada Pekan Olahraga Nasional XXI tahun 2024. Saat itu Sumut merupakan tuan rumah bersama dengan Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam.
Akan tetapi dari mana dana membangun sport center seperti yang diinginkan Edy itu, apakah sudah tersedia?
Ketua Komisi E DPRD Sumut, Dimas Tri Adji, menjelaskan kepada wartawan, Rabu (11/12/2019), pekan lalu pihaknya berkunjung ke kantor Kementerian Pemuda dan Olahraga di Jakarta. Mereka disambut oleh Sekretaris Kemenpora,
Gatot Dewa Broto. Turut mendampingi; Sekretaris Deputy Pemberdayaan Manusia, Zainal Aminin dan Sekretaris Deputy Pengembangan Pemuda, Amar Ahmad.
Disebutkan Dimas yang berasal dari Partai Nasdem, oleh Gatot Dewa Broto Vs kepada mereka dijelaskan skema pembiayaan pembangunan sport center terdiri atas APBN, APBD, investor dan Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha (KBPU). Namun belum diketahui persentase dari masing-masing skema tersebut. Belum ada pembahasan detail.
"Jadi kita belum tahu bagaimana pembiayaannya kalau Gubernur bilang akan memulai pembangunan sport center tahun 2020," terang Dimas.
Dia tidak begitu optimis (malah cenderung pesimis) jika proses pembangunan sport center untuk keperluan PON tersebut benar-benar bisa dilakukan tahun depan.
Ketidakyakinan tersebut diperkuat oleh pembayaran lahan ex-HGU PTPN II seluas 300Ha yang sampai hari ini belum dilakukan Pemprov Sumut. Dikabarkan nilainya Rp 176 miliar. Oleh Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Sumut, Hasmirizal Lubis, dikatakan mereka berharap tanah tersebut bisa digratiskan.