Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Jakarta - Ketua Dewan Pembina PKPI Hendropriyono berbicara soal perbedaan antara koalisi di pilkada dan tataran politik di level nasional. Dia memberi contoh soal kemungkinan koalisi dengan PKS.
"Misalnya Saudara cari kursi kurang dua, siapa ini, PKS mau bantu, ya, silakan saja. Tapi kalau di tataran nasional saya ngomong sama PKS, nggak bakal dikasih. Kalau saudara boleh," kata Hendropriyono dalam Bimbingan Teknis untuk anggota legislatif PKPI di Hotel Mercure, Jalan TB Simatupang, Jakarta Selatan, Kamis (12/12/2019).
Hendropriyono awalnya berbicara soal perlunya mengusung kader berkualitas di PKPI untuk dalam pilkada. Kader PKPI itu juga boleh dicarikan calon dari partai lain asal berkualitas.
"Intinya bahwa kita punya banyak teman, jangan khawatir. Artinya, dengan kursi kita, kita bisa siapkan untuk singa-singa yang kalian pilih, kita dorong bersama teman kita," ucapnya.
Dia menyebut syarat utama partai yang boleh berkoalisi dengan PKPI ialah harus sama-sama berideologi Pancasila. Dia mengatakan tak akan membantu partai yang beda ideologi.
"Tolong bisikkan saya temannya siapa, kalau temannya bukan yang Pancasilais ya saya nggak bisa bantu, artinya sulit lah, tapi kalau yang sama saya bisa bantu," ujarnya.
"Kalau yang beda, mungkin tapi saudara-saudara dekat sama dia silakan saja, tapi saya tidak bisa, karena kalau di tataran atas itu rada sulit, kalau di bawah bisa," imbuhnya.
Menurutnya, ada beberapa partai yang sudah 'oke' dengannya di level nasional. Dia berharap para kader di daerah turut bekerja.
"Tapi kalau di atas seperti PDIP, Gerindra itu oke itu, Golkar, itu ngomong sama saya. Jadi kalau itu kita bagi-bagi pekerjaan lah ya, yang penting kita siapkan sampai kita bisa menjadi seorang singa untuk jadi singa betul," pungkasnya. dtc