Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Medan. Program mengajar yang lebih kreatif yang dijalankan Tanoto Foundation ke sejumlah sekolah melalui program Pengembangan Inovasi untuk Kualitas Pembelajaran (PINTAR) ternyata membawa perubahan positif, baik bagi pengajar maupun pelajar. Karena, program PINTAR ini bisa menciptakan interaksi yang baik sehingga siswa lebih kreatif dan berani.
Salah satu sekolah di Sumatra Utara (Sumut) yang telah menerapkan program PINTAR adalah SMP Swasta Masehi di Kabupaten Karo. Program PINTAR sudah diterapkan selama 1 tahun. Secara berangsur, kualitas dalam belajar mengajar juga semakin membaik.
Kepala Sekolah SMP Swasta Masehi, Rosnita Kemit, mengatakan, program PINTAR yang mengedepankan pola Mengalami, Interaksi, Komunikasi, dan Refleksi (MIKIR) ini awalnya ditolak. Sebab, proses belajar tersebut terkesan aneh dan tidak biasa. Karena biasanya guru yang lebih banyak menerangkan dan murid hanya mendengar.
"Tapi Melalui program PINTAR ini banyak sekali perubahan. Siswa lebih kreatif sehingga siswa mudah menangkap pembelajaran," katanya, Sabtu (14/12/2019).
Selain itu, tambahnya, terlihat perubahan prestasi siswa. Jika sebelumnya bakat anak-anak banyak terpendam, sekarang lebih berani mengeluarkan dan mengasah bakat mereka.
Guru Fisika SMP Masehi, Prananda Keliat, menambahkan, pertama kali mengajar dengan menerapkan pola MIKIR di kelas terkesan kaku. Karena anak-anak terbiasa dengan pembelajaran yang monoton. Tapi sekarang siswa lebih kreatif dan bisa bekerjasama sebab cara belajar dilakukan dengan berkelompok.
"Siswa juga lebih berani mengeluarkan pendapat masing-masing sesuai dengan pemahaman yang mereka dapatkan," katanya.
Bukan hanya siswa, guru juga dituntut kreatif dalam mengajar dan mengajak anak-anak berinteraksi sehingga menimbulkan respon yang baik. Guru dan siswa juga lebih akrab karena komunikasi berjalan baik.
Salah satu siswa SMP Swasta Masehi, Bali Adijah, mengungkapkan, belajar lebih mengasyikan dengan langsung mempraktikkan melalui media. Dengan begitu siswa akan lebih gampang mengingatnya dan langsung merasakan pengalaman.
"Dalam belajar, duduknya juga diatur secara berkelompok. Sehingga kami bisa bekerjasama dalam belajar serta dapat memberikan banyak pendapat. Itu sangat membantu dan membuat semangat dalam belajar," katanya.
Koordinator Provinsi Tanoto Foundation Sumut, Yusri Nasution, mengatakan, ada 24 sekolah di Kabupaten Karo yang sudah menerapkan program PINTAR. "Harapan kita, program ini dapat membantu kualitas pendidikan di Indonesia termasuk Sumut," katanya.
Yusri mengatakan, Modul I dan II sudah sudah diterapkan di beberapa sekolah. Modul pelatihan yang disiapkan telah mampu menjawab kebutuhan sekolah karena pembelajaran tersebut bertujuan memfasilitasi siswa dapat berpikir kreatif, percaya diri, berkolaborasi dan memiliki ketrampilan berkomunikasi dengan baik.