Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Parapat. PT Aquafarm Nusantara Regal Springs akan melakukan uji coba penggunaan teknologi sensor audio untuk pemberian pakan ikan tilapia (ikan nila) secara otomatis. Saat ini, teknologi yang juga sedang diuji coba adalah dengan penggunaan sensor pergerakan ikan.
Dalam kunjungan media ke lokasi karamba jaring apung (KJA) Aquafarm Nusantara di Danau Toba, Budi Syahputra selaku Quality Farming Manager PT Aquafarm Nusantara Regal Springs, mengatakan, saat ini pihaknya melakukan uji coba pemberian pakan ikan tilapia secara otomatis.
"Kita menggunakan teknologi sensor pergerakan ikan. Secara visual bisa diketahui kondisi ikan saat membutuhkan pakan. Sensor ini kemudian yang menggerakkan mesin untuk mengeluarkan pakan ikan, "ujarnya kepada wartawan, Sabtu (14/12/2019).
Budi yang didampingi Water Manager, Friska Saragih; Farming Manager, Freddy Panjaitan dan diver, Arnulfo Rosete mengatakan, pemberian pakan ikan secara otomatis ini memiliki beberapa kelebihan.
"Dari uji coba yang kita lakukan, pemberian pakan secara otomatis terlihat lebih efisien. Tidak ada pakan yang tersisa. Sehingga pakan yang kita gunakan lebih sedikit dibandingkan dengan cara manual. Selain itu, dari hasil evaluasi yang kita lakukan, masa panen ikan juga menjadi lebih singkat 30 hari, atau dari 9 bulan menjadi 8 bulan sudah bisa panen, "ujarnya.
Saat ini, uji coba pemberian pakan secara otomatis tersebut dilakukan di 4 karamba jaring apung (KJA). Setiap KJA dilengkapi satu mesin pemberi pakan dengan kapasitas 1 ton. Sedangkan pakan yang disebarkan per hari tergantung dengan usia dan ukuran ikan.
Kasan Mulyono selaku External Affairs Senior Manager PT Aquafarm Nusantara Regal Springs Indonesia menambahkan bahwa pada April 2020, pihaknya merencanakan untuk menerapkan teknologi sensor audio untuk pemberian pakan ikan. "Dari suara suara yang dikeluarkan dapat diketahui bahwa ikan membutuhkan pakan. Saat itulah mesin akan menyemburkan pakan, sehingga tidak ada pakan yang terbuang. Teknologi sensor audio ini juga diharapkan lebih efisien dari teknologi sensor pergerakan ikan, " ujarnya.
Kasan menjelaskan, penerapan teknologi ini juga mendukung pembangunan berkelanjutan dan ramah lingkungan yang diterapkan Aquafarm dalam operasionalnya. Sebab, teknologi ini mengurangi dampak lingkungan dari budidaya perikanan.