Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Medan. Perang urat syaraf antara Gubernur Sumatra Utara, Edy Rahmayadi, dengan Bupati Tapanuli Tengah, Bakhtiar Sibarani, terus bergulir. Berbagai perkiraan tentang ikhwal "pertikaian" keduanya lewat media terus bermunculan. Misalnya, Sekretaris DPW Partai Hanura Sumut, Edison Silitonga, ikut nimbrung.
Namun abang kandung Bakhtiar, Rahmansyah Sibarani, yang merupakan Wakil Ketua DPRD Sumut tidak mau ikut-ikutan, enggan mengomentari. Kepada wartawan dia mengelak menjelaskan pendapatnya terkait "perseteruan" tersebut.
Kepada wartawan yang menjumpainya, Kamis (19/12/2019), Rahmansyah menyatakan memisahkan statusnya sebagai pimpinan legislatif dengan abang kandung Bachtiar. Dalam kaitannya dengan "ketegangan" Bachtiar "melawan" Edy.
"Saya lebih baik nanti menyampaikan hasil reses saja, semua temuan di lapangan akan saya paparkan. Bagaimana kondisi daerah akan diketahui bagaimana sebenarnya," tegasnya.
Kemiskinan di Tapanuli Tengah, sebagaimana disinggung Edy sehingga tidak mendukung kepemimpinan Bachtiar sebagai Bupati Tapteng, dikaitkan Rahmansyah dengan bantuan keuangan provinsi (BKP) yang tidak ada sama sekali diusulkan Edy di dalam APBD 2020.
"Apa ada daerah yang diusulkan Edy sebagai penerima BKP, tidak ada satupun, jadi dia jangan bicara soal pemberantasan kemiskinan di daerah," tegasnya.
Tentang perjumpaannya dengan Edy di Lapangan Benteng saat berlangsungnya apel siaga pengamanan Natal dan Tahun Baru yang turut dihadiri Panglima TNI, Marsekal Hadi Tjahjanto, dan Kapolri, Jenderal Idham Azis, Rahmansyah menyatakan hal itu bentuk komunikasi antar pimpinan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah.
"Sebagai sesama pimpinan di Forkopimda kan memang harus saling berkomunikasi," ujarnya.