Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Labura. Kisruh yang terjadi antara Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi dengan Bupati Tapteng Bakhtiar Ahmad Sibarani diharapkan banyak pihak untuk tidak semakin memanas. Kisruh ini diduga tak lepas dari adanya undangan Gubernur Edy kepada bupati Bakhtiar yang tidak dihadiri oleh Bupati Tapteng.
Selain itu, pernyataan dari Gubernur Edy yang menyatakan Bupati Tapteng tidak sayang rakyatnya dan tidak akan membantu Bupati Tapteng selama bupati tersebut adalah Bakhtiar, menambah panas suasana.
"Kisruh itu tak lepas dari kedua belah pihak. Harusnya kedua kepala daerah ini saling mempertontonkan sinergitas dan sikap harmonis dalam melakukan pembangunan di daerah, baik kabupaten, maupun provinsi. Yang lebih disayangkan adalah pernyataan Gubernur Edy yang menyatakan tak akan membantu Bupati Tapteng selagi masih dipimpin Bakhtiar. Pak Edy, mohon untuk bisa mengkontrol diri. Anda adalah gubernur," pinta Presiden Mahasiswa Universitas Islam Negeri Sumatera Utara (UINSU), M Azhari Marpaung, Kamis (19/12/2019).
Dilihat dari kacamata awam, lanjut Azhari, maka ini adalah sebuah 'perang' terbuka antara Gubernur Edy dengan Bupati Bakhtiar. Harusnya Gubernur lebih arif dan bijak dalam memberikan pernyataan perihal kondisi yang ada di daerah kepada Kepala Daerah bukan memberikan pernyataan yang mengarah kepada provokasi yang dapat mengakibatkan masyarakat memberikan penilaian buruk terhadap Bupati Tapteng.
"Kalau pernyataan seperti ini sering dikeluarkan oleh Gubernur Edy kepada para 'anaknya' maka bukan harmonisasi dalam melakukan pembangunan yang terjadi malah menjadi cikal bakal para bupati tidak lagi menghormati gubernur sebagai 'ayahnya'," tambah Azhari yang juga warga Labura itu.
Dijelaskannya, gubernur dan bupati adalah Kepala Daerah yang sama-sama dipilih langsung oleh rakyat. Harusnya ketika sudah diamanahi oleh rakyat tidak adalagi diksi 'sayang dan tidak sayang' kepada bupati/walikota maupun masyarakat. Selagi masyarakat itu masih menjadi konstituennya maka harus diperlakukan dengan baik, bukan melimpahkan permasalahan pada satu sama lain.
"Gubernur yang membawahi bupati pun tidak serta merta bisa lepas tangan atas permasalahan yang ada di Tapteng. Baiknya sembari berkunjung ke Tapteng, gubernur dapat bertemu dengan bupati untuk membahas problematika yang ada di Tapteng secara lebih privasi dan bupati pun ada baiknya bila ada waktu berkunjung ke Medan bisa bertemu gubernur untuk membahas hal yang berkembang di Tapteng, ketimbang memberikan pernyataan langsung lewat media sosial," harap Azhari Marpaung seraya memberi 'warning' bagi Gubernur Edy untuk lebih hati-hati memberikan pernyataan dan kritik.