Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump sedang menjalani proses pemakzulan. Hal ini diawali setelah Dewan Perwakilan Rakyat Amerika Serikat (AS) sepakat pada Rabu (18/12) untuk memakzulkan Presiden Donald Trump, menuntutnya atas dakwaan penyalahgunaan kekuasaan dan menghalangi Kongres AS.
Melansir CNBC pada Jumat (20/12/2019), pasar saham AS tampak tak menerima dampak apapun dari pemakzulan Trump. Meski sedang dimakzulkan, Trump dirasa tidak akan lengser dari jabatannya sebagai Presiden AS, karenanya besar kemungkinan tidak akan ada dampak negatif pada kebijakan fiskal maupun moneter.
Kepala strategi pasar di Bannockburn Global Forex Marc Chandler mengatakan bahwa para investor hanya khawatir tentang pemakzulan karena menunjukkan kondisi negara yang terbagi secara politik. Dan hal ini tidak akan mempengaruhi keputusan para investor selama tidak ada kebijakan fiskal maupun moneter.
"Itu tidak akan mempengaruhi kebijakan moneter atau kebijakan fiskal, dan orang-orang berpikir itu tidak akan terjadi. Ini lebih memalukan," kata Marc Chandler sebagaimana dikutip dari CNBC.
Chandler mengatakan investor lebih fokus pada hal-hal yang bersifat fundamental. Karenanya dia belum melihat proses pemakzulan Trump ini menjadi sebuah faktor yang memiliki pengaruh terhadap perekonomian, seperti harga saham maupun valuta asing.
"Saya pikir yang lebih penting adalah kebijakan, dan apa yang terjadi dalam perbedaan suku bunga. Saya hanya tidak melihat bagaimana substansi itu memiliki relevansi untuk valuta asing," katanya lagi.
Hal ini membuat para investor tidak merasa khawatir terhadap proses pemakzulan itu sendiri. Sebaliknya, saat ini para investor nampak sedang berfokus pada perkembangan positif dari perjanjian perdagangan yang sedang dibuat antara pemerintahan Trump dengan China, di mana seharusnya dapat meredakan beberapa tekanan pada ekonomi global.
Senada dengan Marc, kepala investasi di Cresset Wealth Advisors Jack Ablin mengatakan bahwa investor lebih peduli terhadap kondisi ekonomi saat ini dibandingkan dengan pemakzulan Trump. Bagi mereka, selama pemakzulan itu tidak semerta-merta melengserkan Trump dari jabatannya dan membuat kondisi politik AS jadi 'gaduh', mereka tidak akan terpengaruh.
"Investor sebenarnya mengabaikan apa yang terjadi di Kongres. Mereka peduli dengan ekonomi. Mereka peduli pada keuntungan. Mereka peduli tentang perdagangan, dan jika mereka berpikir presiden dalam bahaya serius hingga kehilangan pekerjaannya, mereka baru akan peduli (pada pemakzulan Trump)," kata Jack Ablin.
Jadi pada akhirnya pemakzulan Trump tidak akan berdampak banyak pada perkembangan ekonomi dan pasar selama hal itu tidak membuat kegaduhan politik maupun merubah kebijakan fiskal.(dtf)