Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Medan. Tudingan Sekretaris DPW Partai Hanura Sumatra Utara, Edison Sianturi, yang menyebutkan sikap Bupati Tapanuli Tengah, Bakhtiar Sibarani "melawan" Gubernur Sumut (Edy Rahmayadi) sebagai sikap patentengan (sok jago), mendapat reaksi keras dari Wakil Ketua DPRD Sumut, Rahmansyah Sibarani. Politikus Partai Nasdem yang juga abang kandung Bakhtiar ini menyatakan sikap Edison tersebut telah memperkeruh "perseteruan" antara Edy Rahmayadi dengan adiknya. Sekaligus memancing kemarahan pihak lain. Permasalahan jadi memanas atau meluas.
Oleh sebab itu, ia meminta agar Edison tidak sembarangan melontarkan pernyataan. "Edison Sianturi jangan sembarangan menyebut orang patentengan. Justru dialah yang patentengan, menumpang panggung dalam permasalahan ini untuk mendapatkan keuntungan pribadi," kata Rahmansyah mengungkapkan kemarahan dalam keterangannya kepada wartawan di gedung DPRD Sumut, Jumat (20/12/2019).
Ungkapnya, tidak seharusnya Edison ikut-ikutan memanas-manasi permasalahan antara Edy Rahmayadi dengan Bakhtiar. Biarkan persoalan diselesaikan kedua belah pihak. Apalagi Ketua DPW Nasdem Sumut sudah berniat menjembatani.
Dijelaskan Rahmansyah, Edison tidak mengetahui persoalan sesungguhnya antara kedua pimpinan daerah itu. Sehingga terlalu jauh melakukan penilaian.
"Perlu diketahui Edison, Edy Rahmayadi turun ke Tapteng pada saat masa kampanye Pilgubsu. Sebelum menjabat gubernur, bukan setelah jadi gubernur. Pada saat itu Bakhtiar baru saja menjabat Bupati Tapteng," tegas Rahmansyah yang juga Sekretaris DPD Ikatan Pemuda Karya Kota Medan.
Oleh sebab itu, dia meminta Edison turun memantau ke Tapteng. Melihat perkembangan dan kemajuan yang dilakukan Bachtiar setelah menjabat bupati. Bandingkan dengan sebelum kepemimpinannya.
Rahmansyah menekankan agar Edison tidak menumpang panggung dalam perseteruan Edy Rahmayadi dan Bachtiar. Mengeluarkan pernyataan yang justru bisa memancarkan kemarahan pihak lain. Dugaannya, tudingan Edison erat kaitannya dengan kepindahan Bakhtiar dari Partai Hanura. Partai yang semula tak ada apa-apanya di Tapteng kemudian menjadi pemenang saat dipimpin adiknya itu. Namun saat ini dia berpindah partai ke Nasdem.
"Edison sebaiknya belajar berpolitik dengan baik agar dia bisa terpilih menjadi anggota DPRD Sumut di Pemilu mendatang," ujarnya.
Sebagaimana diberitakan media ini sebelumnya, dalam pernyataannya Edison menyayangkan sikap Bupati Tapteng, Bakhtiar Sibarani, yang berani mengkritik Gubernur Sumut, Edy Rahmayadi. Kritik dilontarkan secara terbuka. Hal itu disebutkan tidak pantas dilakukan. Dari sisi usia Bakhtiar masuk kategori anak dibanding Edy.
"Selaku kepala daerah tidak sepantasnya, itu sikap patentengan, terlampau merasa sudah besar jadi bupati," kata Edison.
Edy Rahmayadi berseteru dengan Bakhtiar Sibarani akibat kritikannya yang menyebutkan Bakhtiar tidak sayang rakyatnya. Sehingga masyarakat Tapteng jadi miskin. Tidak mau tinggal diam, Bakhtiar balik menyerang Edy dengan menyebut telah gagal menjadi Gubernur Sumut.