Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Sekretaris DPD Partai Hanura, Edison Sianturi, kembali melayangkan kritik kepada Bupati Tapanuli Tengah (Tapteng), Bakhtiar Ahmad Sibarani. Menurutnya, mantan kader Hanura yang kini menjabat Ketua DPC Partai Nasdem Tapteng itu tidak mampu memaksimalkan bantuan yang diberikan oleh Pemerintah Provinsi Sumut (Pemprovsu).
Di mana, hal itu dibuktikan dengan ketidakmampuan Bakhtiar menuntaskan pembangunan Jembatan Kampung Mudik, Bungo Tanjung, Kecamatan Barus.
"Jangan bilang Pemprovsu tidak peduli kepada Tapteng, ada pembangunan jembatan di Desa Bungo Tanjung, Kecamatan Barus sebesar Rp 52 miliar yang sumber dananya dari Bantuan Keuangan Provinsi (BKP) tahun 2018. Tapi, kenapa sampai hari ini pembangunan jembatan tersebut belum tuntas," katanya, di Medan, Senin (23/12/2019).
Berdasarkan informasi yang diterimanya, pembangunan jembatan dilakukan oleh PT Dewanto - Pemeta KSO dengan masa waktu pekerjaan 180 hari kalender atau 6 bulan. Tapi, kenyataannya sampai hari ini belum juga selesai, ada sesuatu yang salah di sana.
"Proyek itu tahun tunggal, tapi kenapa dikerjakan selama lebih dari setahun. Anehnya tidak selesai juga, dalam ketentuan perpanjangan masa pekerjaan itu maksimal 50 hari dengan catatan dengan estimasi waktu tersebut pekerjaan selesai. Ini ada apa, apakah ada pelanggaran hukum di sana, kita belum tahu, penegak hukum yang bisa membuktikan," bebernya.
"Bakhtiar jangan cuap-cuap bilang Gubernur tidak peduli Tapteng. Ini sudah diberikan bantuan malah tidak bisa dipergunakan. BKP itu sifatnya tidak wajib, asal ada usulan daerah, maka BKP bisa dinerikan," bebernya Edison lagi.
Edison juga mempertanyakan besarnya alokasi anggaran untuk membangun jembatan tersebut. Padahal, jembatan itu hanya menyambungkan 3 desa. "Gak terbayang bagaimana bentuk jembatan senilai Rp 52 miliar," tuturnya.