Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Sidikalang. Bagi pemudik yang akan melintasi jalan nasional Sidikalang-Tigalingga, Sumbul Karo, Desa Palding Jaya, Kecamatan Tigalingga, Kabupaten Dairi diharapkan berhati-hati dan waspada. Karena kondisi jalan saat ini mengalami longsor pada bagian sisi sebelah kanan, sehingga badan jalan menjadi sempit.
Hal itu disampaikan Kasat Lantas Polres Dairi, AKP Pittor Gultom melalui Kasubag Humas, Ipda Doni Saleh, Kamis (26/12/2019). Walaupun di lokasi jalan yang longsor saat ini sudah diberi tanda bahaya, diimbau kepada pengendara yang melintas agar berhati-hati saat melintas di jalan tersebut.
“Kami mengimbau kepada para pengguna jalan agar tetap waspada ketika melintas di lokasi jalan yang mengalami longsor, khususnya saat cuaca hujan dan pada malam hari, karena kurangnya penerangan jalan sehingga sangat rawan terjadinya lakalantas,”sebut Doni.
Apalagi, menurut Doni, arus mudik menyambut Tahun Baru saat ini sangat padat, diharapkan pengguna jalan khususnya dari luar daerah agar berhati-hati. Karena kondisi jalan di Kabupaten Dairi selain banyak tikungan juga banyak perbukitan dan jurang.
“Bagi pengendara supaya memperhatikan rambu-rambu lalulintas yang ada, apabila mengantuk dan capek agar beristirahat di daerah yang aman. Kepolisian Polres Dairi juga telah mendirikan Posko Pengamanan Natal dan Tahun Baru yang berada di jalan lintas Sidikalang-Medan dekat pintu masuk Taman Wisata Iman (TWI) Sitinjo dan di Pusat Pasar Sidikalang,”terang Doni.
Sementara salah seorang warga Desa setempat mengatakan, longsornya jalan yang berada di tepi sungai Lae Renun itu sudah berlangsung lebih dari dua bulan. Lokasi jalan yang longsor hingga sekarang ini belum dilakukan perbaikan dan hanya diberi tanda bahaya berupa garis polisi serta tumpukan karung berisi pasir.
“Selama dua bulan jalan tersebut sudah empat kali mengalami longsor, sehingga pihak rekanan proyek berulang kali melakukan perbaikan. Namun yang terakhir ini longsornya lebih parah, hingga menyebabkan sebagian badan jalan ikut terbawa longsor,” sebut Logan Sinulingga.
Logan mengatakan, sebelumnya lokasi jalan proyek Multiyear yang pembangunannya menggunakan dana APBN itu sudah rampung dikerjakan. Tetapi karena curah hujan pada saat itu sangat tinggi, sehingga jalan mengalami longsor kembali.
“Kita belum tau kapan jalan itu akan diperbaiki lagi, karena pihak rekanan saat ini sudah tidak terlihat lagi melakukan aktivitas pekerjaan,”ujar Logan.
Ditambahkannya, karena curah hujan saat ini masih tinggi para pengendara khususnya pemudik agar berhati-hati saat melintas di jalan tersebut.
Pantauan wartawan di lokasi, bagian jalan yang mengalami longsor sekitar 20 meter dengan kedalaman kurang lebih 80 meter menuju sungai. Bagian aspal yang terbawa longsor masih terlihat di dalam jurang.
Akibat longsornya jalan tersebut, badan jalan menjadi sempit sehingga kendaraan besar yang melintas dari dua arah harus bergantian untuk menghindari terjadinya kecelakan.
Bila curah hujan masih tinggi, lokasi jalan yang longsor masih berpotensi mengalami longsor kembali.