Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Hingga dipenghujung Desember 2019, tercatat jumlah kasus suspect difteri yang ditangani di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Haji Adam Malik, mencapai sebanyak 23 kasus.
Dari jumlah tersebut, diketahui 2 pasien meninggal dunia, yakni 1 mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara (FK USU) warga negara Malaysia, dan 1 lagi balita asal Simalungun.
Kassubag Humas RSUP Haji Adam Malik Rosario Dorothy Simanjuntak menyampaikan, pasien-pasien tersebut masuk ke rumah sakit milik Kemenkes ini sejak rentang waktu bulan September 2019. Saat itu terdapat 3 orang warga negara Malaysia yang juga mahasiswa FK USU berinisial LW (21), U (21) dan NA (20) yang terdeteksi telah suspect difteri.
"Dari ketiganya, satu pasien berinisial NA meninggal dunia," ungkapnya kepada wartawan, Minggu (29/12/2019).
Selanjutnya, papar Rosa, jumlah pasien pun terus bertambah. Pasien asal Kota Medan tercatat ada sebanyak 7 orang, yakni DE (3), RR (5), SN (5), IP (4), RP (5), VN (5), dan juga NS (31).
Begitupun pasien asal Nias ada 2 orang yakni RH (3) dan JA (28). Pasien asal Sibolangit ada 1 orang, yaitu NM (10) dan Kisaran juga 1 orang, yakni R (16).
Selanjutnya, pasien suspect difteri ini ada juga yang berasal dari Kabupaten Simalungun, masing-masing YS (6), RS (3), MS (2), dan HS (5). Begitu juga, dari Mandailing Natal (Madina) terdapat 3 orang pasien yaitu, PA (5), AS (11), dan AA (8).
"Terakhir adalah pasien asal Tanjung Balai yaitu RS (14) dan juga pasien asal Siantar yakni LQW (3)," jelasnya.
Rosa menerangkan, pasien RS sendiri masuk ke RSUP Haji Adam Malik pada tanggal pada 22 Desember dan LQW pada 23 Desember. Namun yang kini dirawat, sambung dia, hanya tinggal LQW seorang, dan kondisinya juga sudah mulai membaik.
"Saat ini pasien sudah tidak lagi demam, tidak nyeri menelan lagi, serta selaput di pangkal tenggorokan juga sudah tidak ada," pungkasnya.