Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Kabar duka datang dari jagad sastra tanah air. Sastrawan yang juga kritikus sastra asal Sumatra Utara (Sumut) Damiri Mahmud berpulang. Kabar itu disampaikan rekan-rekannya sesama sastrawan sebagaimana diterima medanbisnisdaily.com, Senin (30/12/2019).
Salah seorang sastrawan Suyadi San mengatakan, Damiri berpulang hari ini, Senin (30/12/2019) di rumah duka, Hamparan Peran, Deli Serdang.
"Innalillahi wa inailaihi roziuun. Telah berpulang ke pangkuan Allah Swt penyair, budayawan, dan kritikus sastra Damiri Mahmud hari ini, Senin (30/12/19), di rumah duka, Hamparanperak, Deliserdang. Allahumma firlahu warhamhu waafihi wafuanhu," tulisnya.
Sastrawan lainnya Hasan Al Banna ikut menulis belasungkawanya."Yang datang dari Allah kembali kepada Allah. Tunai sudah tugas Pak Damiri Mahmud di bumi. Husnul Khatimah. Aamiin".
Sebagai seorang sastrawan, Damiri cukup diperhitungkan di jagad sastra tanah air. Karya-karyanya tersebar luas di berbagai media di seluruh Indonesia. Ia lahir di Hamparan Perak, 1946. Menulis sejak tahun 1960-an dan beberapa saat pernah menetap di Jakarta.
Beberapa tahun terakhir ia fokus menggali serta membedah karya-karya sastrawan asal Sumut lainnya, Amir Hamzah dan Chairil Anwar.
Karya terbarunya antara lain "Menafsir Kembali Amir Hamzah" (Badan Perpustakaan Sumatera Utara, 2013 dan Ombak, 2017). "Rumah Tersembunyi Chairil Anwar" (Unimed Press, 2014 dan Ombak, 2018).Patung (Badan Perpustakaan Sumatera Utara, 2018). "Halakah Panggang" (Obelia Publisher, 2018).
Di Sumut sendiri, Damiri termasuk sastrawan senior yang terus aktif menulis dan mengulas karya sastra sampai akhir hayatnya.