Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Sidikalang. Musim buah durian selama libur Natal 2019 membawa berkah bagi pedagang durian di Kabupaten Dairi. Setiap harinya pedagang buah musiman ini ramai disinggahi pembeli yang sedang berlibur maupun pemudik yang melintas. Omzet penjualan per harinya bisa mencapai jutaan rupiah.
Seperti yang disampaikan Anju Lowel Manullang (43), salah seorang pedagang durian yang kerap mangkal di Jalan Lintas Sidikalang-Medan, tepatnya di samping SPBU Simpang Tiga, Kecamatan Sitinjo, ketika ditemui wartawan, Selasa (31/12/2019).
Disebutkannya, libur Natal tahun ini membawa berkah bagi pedagang durian di Kabupaten Dairi terkusus dirinya, karena dagangan buah durian yang dijualnya selalu ramai dikunjungi para pembeli pada libur Natal kali ini.
Menurutnya, harga durian yang dijualnya bervariasi, kalau yang ukuran besar Rp 50.000, ukuran sedang Rp 25.000-Rp 30.000 dan ukuran kecil Rp 10.000. Untuk durian super tembaga dan durian musang king harganya bisa mencapai Rp 100 ribu per buahnya.
“Setiap harinya buah durian yang terjual bisa mencapai 200 buah dan omset yang kita dapat mencapai Rp. 4 juta sampai 5 juta per harinya,” sebutnya.
Lebih lanjut dijelaskannya, kalau buah durian yang dijual merupakan buah durian pilihan dan berkelas dari desanya, yakni Desa Sipoltong, Kecamatan Siempat Nempu Hulu. Yang mana warna buahnya kuning kecoklatan dan rasanya ada pahit-pahitnya (Pahit lada).
“Selain kita jual langsung, buah durian ini juga kita kirim keluar daerah bila ada yang pesan. Jadi selama musim durian setiap harinya kita mengirim 20-60 buah durian pesanan pelanggan dari kota Medan dan Pematang Siantar,”ujar pria yang juga berprofesi sebagai fotogarafer dan shoting vidio ini
Sementara salah seorang pembeli yang sedang menikmati buah durian saat ditemui wartawan mengatakan, bahwa durian Sidikalang rasanya lezat dan mantap, harganya juga murah.
“Durian disini rasanya enak dan harganya murah, kalau durian seperti ini di Malaysia harganya sudah mahal dan dijual perkilo. Satu kilo paling murah 40 ringgit kalau di rupiahkan sekitar Rp 120.000,” kata Pak Pardede warga asal Medan yang tinggal di Malaysia.
Dikatakannya, bahwa kebetulan tadi saat melintas mau ke Samosir bersama keluarganya, mereka melihat banyak penjual durian berjejer dipingir jalan Kecamatan Sitinjo ini. Karena kepingin dan mau mencoba rasanya mereka pun berhenti untuk membelinya.
“Saya dan keluarga kerja dan tinggal di Malaysia, karena lagi libur Natal dan Tahun Baru pulang ke Medan. Ini rencanya mau liburan ke Samosir,” ungkapnya.
Pantauan wartawan, Setiap bulan Desmber merupakan puncaknya musim durian di Kabupaten Dairi, sehingga panen raya buah durian tahun ini sedikit membantu perekonomia mayarakat Kabupaten Dairi yang saat ini lagi lesu akibat penyakit yang menyerang ternak babi.