Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Body shaming merupakan sebuah perilaku bullying secara verbal yang tanpa disadari dapat melukai perasaan seseorang. Akibatnya, orang yang terkena body shaming ini bisa kehilangan rasa percaya diri atas bentuk tubuhnya, sehingga merasa minder dan memilih mengasingkan diri.
"Bahkan bila sampai tingkat ekstrim, korban body shaming dapat merasa dirinya jelek, memiliki rasa malu atau tidak berguna, turunnya harga diri, depresi, sehingga dapat nekat melakukan bunuh diri," ungkap dokter spesialis kejiwaan sekaligus Dr dr Elmeida Effendy MKed KJ SpKJ kepada, wartawan, Jumat (3/1/2020).
Lebih lanjut Elmeida menjelaskan, hal ini dikarenakan masih banyaknya orang yang menganggap bahwa kecantikan ideal perempuan itu adalah yang memiliki tubuh tinggi semampai, bertubuh langsing, kulit putih dan rambut panjang.
"Sehingga orang, terutama kaum perempuan akan berlomba-lomba berusaha untuk memenuhi kriteria tersebut agar bisa dikatakan cantik. Bahkan, berbagai iklan produk pelangsing atau penurunan berat badan dan pemutih warna kulit selalu laris," jelasnya.
Ketua Departemen Psikiatri Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara (FK USU) ini menerangkan, body shaming didefinisikan sebagai tindakan yang mengejek atau menghina dengan cara mengomentari bentuk ukuran tubuh dan penampilan seseorang, sedangkan skin shaming untuk kulit seseorang. Kritikan negatif tersebut, imbuh dia, dapat membuat seseorang melakukan cara-cara negatif untuk tubuhnya, seperti diet dan olahraga berlebihan, agar terlihat ideal.
"Contoh body shaming yang sering kita dengar adalah memanggil teman dengan julukan si pesek, si cebol, keling dan lainnya," terangnya.
Menurut Elmeida, hal yang harus dilakukan saat mengalami body shaming atau skin shaming, dapat dilakukan dengan lima cara. Cara yang pertama adalah, menunjukkan kehebatan diri di bidang lain, misalnya menjadi pribadian yang menyenangkan, ramah, mudah bergaul dan mau menolong siapa saja.
Cara kedua, sambungnya, ialah dengan mengabaikan perkataan orang lain dan tetap berpikir positif untuk dapat menerima dan mencintai
diri sendiri. Selanjutnya, gali dan kembangkan bakat-bakat positif, misalnya dalam bidang olah raga, seni, bahasa dan lain-lain.
Kemudian, tunjukkan pada orang-orang bahwa mencintai dan menyukai diri apa adanya, tidak perlu berubah untuk dapat disenangi orang lain. Tidak perlu menutupi warna kulit dengan berbagai lapisan pemutih agar kelihatan lebih terang, serta banggalah dengan warna kulit yang dikaruniai.
"Terakhir, tetap percaya diri, dengan kepercayaan diri maksimal, anda akan terlihat jauh lebih menarik dibandingkan orang yang selalu terlihat ragu dengan penampilannya," pungkasnya.