Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Menteri Agama, Fachrul Razi menggeluarkan pernyataan menggelitik saat hadir pada acara peringatan Hari Amal Bhakti ke 74, di Asrama Haji, Medan, Sabtu (4/1/2020). Mantan Wakil Panglima TNI ini membandingkan tanah kelahirannya, Aceh, yang kerap disebut Serambi Mekkah dengan Arab Saudi, negara yang mayoritas beragama Islam dan tempat lahir Rasulullah SAW.
"Kemajuan negara Arab luar biasa dan kadang mengejutkan saya. Saya orang Aceh, bioskop di Aceh dihabiskan, semua tidak boleh ada. Ternyata di Jeddah, Arab Saudi, ada bioskop dua," ujar Menteri Agama.
"Di Jeddah negara Islam, tempat Rasullah dilahirkan tempat nabi nabi dilahirkan di sana ada bioskop" tuturnya lagi.
Kata dia, bioskop tidak ada di Aceh karena dianggap tidak sesuai dengan ajaran Islam. "Saya tidak tahu yang mana yang betul, tapi boleh menjadi perhatian kita bersama. Mungkin ada sesuatu yang perlu kita benahi. Saya khawatir kalau tidak berbenah yang tadinya orang banyak mencontoh kita Islam di Indonesia, khawatirnya lama lama berpaling," jelasnya.
Fachrul Razi juga meminta umat Islam di Indonesia meniru negara Islam yang lebih maju, terutama dalam merawat kerukunan antar umat beragama.
Dia mencontohkan ketika dia melakukan perjalanan ke Abu Dhabi, Uni Emirat Arab dua Minggu lalu dan bertemu seorang pangeran bernama Muhammad bin Zaid. Saat itu, Zaid mengatakan pada dirinya bahwa kemajuan objek wisata di Abu Dhabi karena kerukunan antar umat beragama.
"Selalu saya ingat pesan Pangeran Muhammad Bin Zaid bahwa tidak akan datang orang melihat wisata bapak kalau bapak tidak rukun dan damai. Dan jangan lupa, yang datang berwisata itu kebanyakan non-Muslim. Mereka itu tidak akan suka datang ke sebuah negara yang memang orang seagamanya di musuhi di sana," paparnya.
Selanjutnya, ia juga mencontohkan bagaimana kerukunan umat beragama mampu membuat Pemimpin Arab Saudi Raja Salman yang nyaman dengan keadaan baku hingga memperpanjang jadwal liburan saat berkunjung di Indonesia pada 2017.
"Mungkin karena dia merasa di sana ada ketenangan, di sana ada kedamaian, padahal di Indonesia manapun pasti ada kedamaian, mereka belum tahu saja, mudah mudahan ke depan kita tunjukkan di manapun di pelosok indonesia ini, kedamaian ada kita sangat rukun dan damai," pungkasnya.