Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. Menantu Presiden Joko Widodo (Jokowi), Bobby Nasution, dinilai sulit dalam memenangkan pemilihan Wali Kota Medan. Partai NasDem lebih memilih mempercayai hasil survei.
"Kami tidak mendasarkan pada penilaian pengamat, dalam memutuskan dukungan yang kami pegang hasil survei, progres, kapasitas, dan kesiapan finansial," ujar Ketua DPP NasDem Irma Suryani Chaniago kepada wartawan, Minggu (5/1/2020).
Irma menuturkan tidak ada yang mustahil jika tiap calon memiliki kapasitas yang mumpuni. Soal partai bergantian menjadi pemenang, menurut Irma, hal itu hanya dinamika politik di Medan.
"Tidak ada yang sulit jika tiap calon punya kapasitas, elektabilitas, dan finansial yang cukup. Soal partai pemenang yang berganti-ganti, itu lah dinamisnya politik di Medan," katanya.
Menurut Irma, yang paling penting adalah calon tersebut menunjukkan progres dan kerja politik yang baik. Setelah itu, kata dia, peluang untuk menang menjadi besar.
"Yang penting, kita lihat progres hasil surveinya. Jika progresnya terus naik dan kerja politiknya juga berjalan dengan baik, saya kira peluang untuk menang besar," ujar Irma.
Sebelumnya, menantu Presiden Joko Widodo (Jokowi), Bobby Nasution dinilai akan sulit memenangkan Pilwakot Medan. Pengamat Politik dari Universitas Paramadina, Hendri Satrio mengatakan hal itu disebabkan partai yang berkuasa di Medan kerap berganti.
"Sulit sekali bobby menang di Medan. Ada dua alasannya. Yang pertama, Medan itu penguasa partai politik ganti-ganti, kadang PKS, kadang Golkar, kadang Demokrat, kadang PDIP," kata Hendri kepada wartawan, Sabtu (4/1).
Selain itu, alasan Hendri menilai Bobby sulit memenangkan Pilwakot Medan disebabkan partisipasi masyarakatnya dalam pilkada cukup kecil. Berbeda dengan iparnya Gibran Rakabuming Raka, yang dianggap justru berpeluang menang di Pilwalkot Solo lebih besar.
"Ini akan menarik pertarungannya. Nggak mudah terus terang Mas Bobby ini. Tidak sebesar Mas Gibran di Solo peluangnya. Tapi sekali lagi, peluang Mas Bobby tidak akan sebesar Gibran di Solo, bahkan potensi kalahnya saya melihat bahkan besar," ucapnya.(dtc)