Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Medan. Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) PT Dhirga Surya yang selama ini berbisnis di sektor perhotelan berencana akan berjualan beras. Khususnya kepada pada aparat sipil negara (ASN) di Pemprov Sumatra Utara yang jumlahnya mencapai 29.000 orang.
Direktur Utama Dhirga Surya, Isfan Fachruddin, mengungkapkan rencana itu di rapat dengar pendapat (RDP) dengan Komisi C DPRD Sumut, Senin (6/1/2020). Rapat dipimpin Ketua Komisi, Ajie Karim, dan dihadiri sejumlah anggota lainnya.
Kata Isfan, praktik berjualan beras oleh pihaknya sama seperti foodcourt center yang sudah berjalan di beberapa provinsi lainnya di Indonesia. Misalnya, di DKI Jakarta. Dhirga Surya akan menjual beras premium kepada para ASN yang mendapatkan tunjangan beras.
"Nanti kita akan bekerja sama dengan Bank Sumut yang mengeluarkan produk kartu beras, sudah ada percakapan antara kami dengan mereka soal itu," terangnya.
Untuk kebutuhan 29.000 ASN diperkirakan sebanyak 150 ton beras setiap bulannya akan diserap. Itu menjadi captive market bagi Dhirga Surya, dengan harga jual Rp 9.000 - Rp 10.000/kg. Mengingat terdapat dua resi gudang yang akan digunakan (di Serdang Bedagai dan Simalungun), dengan kapasitas 300 ton, maka 150 ton sisanya dijual melalui Indomaret dan Alfamart.
"Indomaret dan Alfamart kan izinnya dari Pemprov Sumut, dengan mereka kita juga nanti bekerja sama menjual beras itu," papar Isfan.
Anggota Komisi C, Timbul Sinaga (Nasdem), menyatakan tidak keberatan jika Dhirga Surya melakukan ekstensifikasi dan diversifikasi usaha. Namun harus disesuaikan dengan keahliannya. Harus jelas pengelolaannya sehingga menjadi sumber pendapatan asli daerah baru bagi Sumut.
"Jangan sampai nanti usaha berjualan beras untuk Sumut Bermartabat ini malah menjadi cost center, malah merugikan. Forcasting cashflow-nya harus benar," kata Timbul.