Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Sekretaris Daerah Kota Medan, Wirya Al Rahman menanggapi rencana Gubernur Sumut, Edy Rahmayadi yang ingin memindahkan Kantor Wali Kota Medan dari Jalan Raden Saleh ke Asrama Haji Medan, di Jalan Abdul Haris Nasution. Secara pribadi, ia mengaku senang dengan rencana tersebut. Sebab, lokasi baru Kantor Wali Kota Medan nantinya dekat dengan tempat tinggalnya di Jalan STM.
"Kalau saya senang (pindah kantor wali kota) karena jadi dekat rumah," ujarnya, di Medan, Selasa (7/1/2020).
Namun, Wirya mempertanyakan bagaimana proses perpindahan bisa terjadi. Sebab, Asrama Haji merupakan aset dari Kementerian Agama.
"Apakah hibah atau seperti apa, kita belum tahu, belum pernah dibahas juga," bilangnya.
Mengenai rencana Gubernur Sumut Edy Rahmayadi yang ingin menjual Kantor Wali Kota di Jalan Raden Saleh apabila telah berhasil pindah ke Asrama Haji Medan, Wirya tidak mengetahuinya.
"Saya informasi tau dari media, kan dibilang di situ kantor wali kota aset Pemko Medan, Asrama Haji aset Kementerian Agama, bagaimana," ucapnya.
Seperti diberitakan, Gubernur Sumut, Edy Rahmayadi tidak main-main dengan rencananya yang ingin memindahkan Kantor Wali Kota Medan ke Asrama Haji Medan.
Bukan hanya memindahkan, orang nomor satu di Provinsi Sumut itu juga ingin 'menjual' balai kota Medan yang berada di Jalan Raden Saleh apabila telah berhasil dipindahkan.
"Lokasi ini akan kami pakai sarankan kalau ini wewenang ada di tangan kita, kantor wali kota pindah ke sini (Asrama Haji), kantor wali kota nanti siapa berminat membeli silahkan, diizinkan," ujar Edy saat menghadiri Hari Amal Bakti di Asrama Haji Medan, Sabtu (4/1/2020).
Pada acara yang dihadiri Menteri Agama, Fachrul Razi itu. Edy mengungkapkan alasan perpindahan Asrama Haji Medan.
"Asrama Haji ini dibangun karena lapangan terbangnya di Bandara Polonia, karena lapangan terbang ke Kualanamu, nanti kita pindahkan ke KNIA. Di Islamic Center itu yang kita rancang diatas tanah 15 hektar," ungkapnya.
"Kita bangun disitu miniatur Jedah, Makkah, dengan Masjidil Haram, Madina, Nabawi-nya, salah satu untuk rekreasi religius," imbuhnya.
Sebelumnya rencana perpindahan Kantor Wali Kota muncul karena lokasinya yang sudah dianggap tidak representatif. Selain itu lokasinya juga berada di bibir sungai.