Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Jakarta - Wakil Presiden Ma'ruf Amin bicara soal tambang liar di kawasan Lebak, Banten, yang disebut memicu banjir bandang. Ma'ruf meminta aktivitas tambang liar yang ada di kawasan itu dihentikan.
"Kita sedang bagaimana menghentikan itu supaya tidak menimbulkan bahaya yang lebih besar, banyak hal kita bicara itu dalam rangka menjaga," kata Ma'ruf Amin di Istana Wakil Presiden, Jalan Merdeka Selatan, Gambir, Jakarta Pusat, Rabu (8/1/2020).
Dia mengatakan hal itu merupakan salah satu hal yang dibahasnya bersama Menteri PUPR Basuki Hadimuljono. Dia juga menyebut merkuri dari lokasi tambang liar itu masuk ke sungai hingga mencemari sawah.
"Banyak hal kita bicarakan. Tentang banjir, kerusakan lingkungan, aliran sungai yang terkena merkuri, sampai ke akibat dari pada limbah industri, penebangan liar, pembangunan waduk-waduk di beberapa daerah termasuk apa yang terjadi di Banten," ucap Ma'ruf.
"Nah, yang kena merkuri ini sudah sangat membahayakan. Sampai padi yang tumbuh itu sudah terkena. Akibatnya, seperti yang di Mandailing Natal itu kan lahir cacat," sambungnya.
Ma'ruf menyebut pemerintah sedang mencari cara untuk mengantisipasi banjir terulang. Dia menyebut efek dari penambangan liar masuk ke dua sungai.
"Kita bicarakan bagaimana mengantisipasi ini seperti di daerah Banten. Itu kan seperti penambangan liar di sekitar Halimun sana itu sudah masuk ke 2 sungai, yaitu Sungai Ciujung dan Sungai Cidurian," ucap Ma'ruf.
Selain tambang liar, Ma'ruf juga mengaku dirinya dan Basuki membahas pembangunan yang tengah dilakukan pemerintah. Salah satunya, kata Ma'ruf, soal pembangunan jalan tol.
"Pembangunan jalan-jalan tol yang sedang dibangun untuk membuka isolasi-isolasi, termasuk di daerah banjir yang kemarin itu di Bogor, Banten, Lebak sana itu banyak yang terputus," pungkasnya. dtc