Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Tidak hanya masyarakat dari berbagai lembaga yang mengomentari ditiadakannya Festival Danau Toba (FDT). Tanggapan juga datang dari dari mantan Bupati Samosir, Mangindar Simbolon.
Kepada medanbisnisdaily.com, Jumat malam (9/1/2020) Mangindar mengatakan, terkait pergantian FDT itu, sebaiknya dibicarakan dulu dengan para bupati, DPRD, Kemenparakref dan tokoh masyarakat di Kawasan Danau Toba (KDT). Sebab FDT adalah revitalisasi Pesta Danau Toba yang telah disepakati sebagai "core-event" pariwisata di KDT sejak tahun 1970 dengan segala dinamikanya.
"Kalau nama dan kegiatannya mau diubah, sah-sah saja, sepanjang daya tariknya kepada wisatawan lebih baik dan keterlibatan masyakat lokal dengan seni-budayanya semakin intensif," kata Mangindar.
Tetapi yang paling penting, sambung Mangindar, dampak positif ekonomi kerakyatannya benar-benar bisa dirasakan. Intinya, perlu pembahasan dan kesepakatan bersama, termasuk dengan para pelaku wisata, kata Mangindar.
Pemprov Sumut menghentikan even wisata Festival Danau Toba pada 2020 terkait hasil yang mengecewakan pada even FDT 2019 di Parapat dan FDT di tahun-tahun sebelumnya. Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Sumatra Utara ingin menyempurnakan persiapannya.
Salah satu penyempurnaan persiapan adalah perubahan waktu penyelenggaraan. Semula pada bulan Desember, digeser menjadi bulan Juni. Tepatnya pada saat anak-anak sekolah memasuki masa liburan. Berbeda jika diadakan pada Desember, pengunjung festival sepi.
"Karena pelaksanaannya diubah menjadi pada bulan Juni, kan persiapannya jadi sempit jika dihitung dari sekarang. Itu sebabnya Festival Danau Toba kembali akan digelar pada tahun 2021, tahun ini ditiadakan," terang Kadis Budpar Sumut, Ria Telaumbanua, seusai mengikuti rapat kerja dengan Komisi E DPRD Sumut, Rabu (8/1/2020).