Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdailu.com-Asahan. Bangkai ikan paus biru yang ditemukan nelayan mati di wilayah perairan Asahan dan hanya berjarak sekitar setengah mil dari daratan terdekat di Desa Silo Baru, Kecamatan Silau Laut, Kabupaten Asahan masih berada di lokasi, hingga Minggu (12/1/2020) pagi dan menunggu proses pemeriksaaan dari Badan Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumatera Utara.
Kematian mamalia air raksasa itu memang baru pertama kali terjadi dan ditemukan di wilayah perairan Asahan. Oleh karena itu, tak heran banyaknya masyarakat dan nelayan yang penasaran melihat kondisi bangkai ikan paus tersebut dengan berbondong bondong menumpang kapal tradisional menuju lokasi yang jaraknya bisa ditempuh kurang dari lima belas menit. Laut yang sepi itu mendadak menjadi ramai bak objek wisata.
Menanggapi hal tersebut, Kepala Desa Silo Baru, Ahmad Sofyan mengimbau warganya dan masyarakat sekitar agar tak mendekati bangkai paus tersebut. Hal itu dikarenakan untuk meminimalisir dampak penyakit yang ditimbulkan dari ikan paus. Apalagi berut ikan paus tersebut yang disebut mengandung gas bisa meledak sewaktu waktu.
“Sehubungan dengan adanya bangkai ikan Paus di perairan Asahan, kami menghimbau kepada warga masyarakat agar menghindari bangkai tersebut, karena dikhawatirkan akan terjangkit bakteri dan penyakit. Disamping itu dikhawatirkan juga perut ikan paus tersebut akan meledak dengan kekuatan yang luar biasa,” kata Kades Sofyan saat dihubungi wartawan.
BACA JUGA: Paus yang Sempat Terdampar di Perairan Asahan Ditemukan Mati
Nelayan Giring Paus yang Terdampar ke Laut di Perairan Asahan
Imbauan itu, dikatakannya penting untuk disampaikan sebab hingga sore kemarin dan hari ini banyak warga yang berbondong bondong penasaran menuju lokasi bangkai ikan Paus.
“Supaya jangan nanti terjadi hal hal yang tidak diinginkan,” tambahnya.
Saat ini, dilanjutkan Sofyan tim dari BKSDA Sumut tengah dalam perjalanan menuju lokasi paus itu ditemukan untuk penguburan bangkai yang diperkirakan ditengah laut saat laut surut dan melakukan penelitian serta pengawasan lebih lanjut.
Sebelumnya mamalia laut ini sempat ditemukan nelayan hampir terdampar diwilayah Desa Silo Baru Kecamatan Silau Laut pada hari Rabu (8/1/2020) sore lalu, dan berhasil digiring kembali menuju laut lepas, sebelum akhirnya ditemukan mati pada Sabtu (11/1/2020) pagi.