Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Personel Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Poldasu bekerja sama dengan Polres Labuhanbatu masih memburu 3 lagi tersangka pembunuh Maraden Sianipar, mantan wartawan serta Maratua Parasian Siregar, mantan Caleg Nasdem. Hal ini dikatakan Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirreskrimum) Polda Sumut Kombes Pol Andi Rian, Senin (13/1/2020).
"Tiga tersangka masih DPO mudah-mudahan dapat segera ditangkap," ungkapnya kepada wartawan.
Untuk itu Andi Rian mengimbau kepada ketiga DPO supaya segera menyerahkan diri. Hal ini disampaikan, sebelum pihaknya harus melakukan tindakan tegas.
Sementara itu, 5 orang tersangka lainnya yang sudah ditangkap masih ditahan di Polres Labuhanbatu sambil menunggu petunjuk jaksa soal BAP yang sudah dikirim.
"5 tersangka masih kita tahan sambil menunggu petunjuk dari JPU. Jika berkasnya dinyatakan lengkap, mereka segera dikirim (P-22) untuk proses persidangan," jelas Kasat Reskrim Polres Labuhanbatu AKP Jamakita Purba ketika dikonfirmasi wartawan.
Ke-5 tersangka itu yakni, Victor Situmorang alias Pak Revi (55), Sabar Hutapea (55) alias Pak Tati, Daniel Sianturi (40), Jampi Hutahaean alias Katimin (42) dan otak pelaku pembunuhan Wibharry Padmoasmolo alias Harry, pemilik PT KSU Amalia, warga Komplek Perumahan CBD Kelurahan Suka Damai Medan Polonia.
Sedangkan terkait 3 DPO, AKP Jamakita Purba mengatakan, masih dilakukan pengejaran. Ketiganya berinisial JS alias Jos (20), Rik (20) dan HS (38).
"Ketiga tersangka lainnya masih terus kita buru. Mohon doanya untuk segera ditangkap. Kami mohon bantuan masyarakat untuk memberikan informasi keberadaan ketiga tersangka," pungkasnya.
Sebagaimana yang diberitakan sebelumnya, saat itu Kapolda Sumut yang masih dipimpin Irjen Pol Agus Andrianto dalam pres rilisnya, Jumat (11/11/19) lalu mengultimatum ketiga tersangka yang masih DPO dalam waktu 1 minggu untuk segera menyerahkan diri, jika tidak akan diberi perhitungan hidup atau mati.
Agus juga meminta pihak keluarga pelaku untuk koperatif, apabila mengetahui keberadaan pelaku agar berkoordinasi kepada pihak kepolisian. Apabila ketiga pelaku tidak kooperatif, pihaknya tidak akan segan-segan memberikan tindakan tegas kepada para pelaku.
"Mudah-mudahan, didengar oleh mereka, dengan bantuan keluarga untuk menyerahkan para pelaku ini. Semua pelaku, mulai dari otak pelaku yang melakukan eksekutor, bisa kita ajukan untuk mempertanggungjawabkan apa yang mereka lakukan supaya perkara ini bisa dituntaskan. Kita kasi tempo satu minggu, apabila pelaku tidak koperatif, kita tidak akan segan-segan memberikan tindakan tegas (menembak pelaku)," tegasnya.
Motif pembunuhan, jelas Jenderal yang saat ini menjabat Komjen Pol itu ialah terkait lahan yakni PT KSU Amalia yang diusahai oleh Wibharry Padmoasmolo alias Harry.Dimana tersangka Harry merasa usaha perkebunan kelapa sawit miliknya itu selalu diusik oleh kedua korban.
Sehingga kemudian, dia menyuruh security dan karyawannya berjumlah 8 orang untuk menghabisi Maraden Sianipar, mantan wartawan serta Maratua Parasian Siregar anggota LSM dan, mantan Caleg Nasdem.