Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Belawan. Pertamina meminta nelayan untuk melaporkan petugas Sentra Pengisian Bahan Bakar Minyak Umum (SPBU) yang meminta uang jerigen kepada nelayan saat mengisi Solar di SPBU yang telah ditunjuk Pertamina untuk mengatasi sulitnya solar didapat nelayan kecil.
"SPBU yang telah direkomendasikan untuk melayani permintaan solar untuk kebutuhan nelayan dengan jumlah tertentu, tidak dibenarkan untuk menunggut biaya tambahan termasuk uang jerigen," kata Tiara Theasufi Sales Area Manager Pertamina Region I Medan saat melakukan pertemuan dengan sejumlah nelayan di Aula Kantor Camat Medan Belawan, Selasa (14/1/2020).
Tiara mengatakan, dalam waktu dekat Pertamina akan menyediakan SPBU di setiap kelurahan guna membantu masyarakat, termasuk menghidupkan kembali SPDN (Solar Pack Dealer Nelayan) di sejumlah pemukiman nelayan.
Sejumlah nelayan kecil di Medan Labuhan dan Medan Marelan, semula mengeluhkan sulitnya mendapatkan solar subsidi, bahkan SPBU yang direkomendasikan Pertamina untuk melayani kebutuhan melaut nelayan, dipatok harus membayar Rp 5.000 per jerigen, sehingga memberatkan bagi nelayan yang membutuhkan solar.
"Kami merasa sangat diberatkan dengan adanya patokan Rp 5.000 yang diberlakukan oleh petugas SPBU yang ada di Jalam KL Yos Sudaro KM 19 Medan Labuhan, bahkan bila terlambat solar diambil nelayan, solar itu dihitung hilang," ujar Samsul Bahri Nasution yang ditemui medanbisnisdaily.com di tangkahan ikan Lingkungan 7 Kelurahan Labuhandeli, Medan Marelan.
Disebutkan, ada sekitar 20 hingga 30 nelayan yang mendapat jatah solar yang mengisi di SPBU Medan Labuhan tersebut dengan masing-masing mengisi solar 20 hingga 35 liter dalan sebuah jerigen. "Setiap jerigen bila diisi kami dikenakan biaya Rp 5.000," ujar Samsul.