Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Medan. Impor Sumatra Utara (Sumut) periode Januari-November 2019 terpangkas hingga US$ 1,043 miliar (20,12%) dari US$ 5,187 miliar menjadi US$ 4,143 miliar di Januari-November 2018. Penurunan impor ditengarai masih melempemnya industri Sumut yang ikut terimbas perlambatan ekonomi global.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Sumut, penurunan impor Sumut disumbang oleh penurunan golongan barang modal sebesar 25,74% menjadi US$ 537,234 juta dari sebelumnya US$ 723,426 juta. Kemudian impor bahan baku penolong turun 17,99% menjadi US$ 3,242 miliar dari sebelumnya US$ 3,953 miliar dan barang konsumsi turun 28,69% menjadi US$ 510,684 juta dari sebelumnya US$ 364,177 juta.
Ketua BPD Gabungan Importir Nasional Seluruh Indonesia (Ginsi) Sumut, Dianto MS, mengatakan, kondisi ekonomi global memang sangat mempengaruhi kinerja industri Sumut. "Itu membuat permintaan barang modal dan bahan baku penolong menurun," katanya, Sabtu (18/1/2020).
Data Badan Pusat Statistik (BPS), dari 10 golongan barang utama, 9 mengalami penurunan yakni impor mesin-mesin/pesawat mekanik turun 12,62% (US$ 79,412 juta), bahan bakar mineral turun 41,69% (US$ 312,661 juta), ampas/sisa industri makanan turun 16,14% (US$ 56,621 juta), plastik dan barang dari plastik turun 10,59% (US$ 32,906 juta), bahan kimia anorganik sebesar 12,32% (US$ 36,139 juta), karet dan barang dari karet turun 10,77% (US$ 19,176 juta), mesin/peralatan listrik turun 37,27% (US$ 133,198 juta), benda-benda dari besi dan baja turun 7,50% (US$ 12,945 juta), gandum-ganduman turun 20,58% (US$ 42,464 juta). Sementara yang naik hanya impor besi dan baja sebesar 4,37%.
Selain perekonomian global, importir memang mengurangi pembelian sejumlah produk. Karena pemerintah memperketat sejumlah produk impor untuk menjaga neraca perdagangan yang secara nasional masih defisit.