Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Salah seorang akademisi yang pernah aktif mengajar di Universitas Sumatra Utara (USU), Prof RS Parhusip, mengaku tahu penangkal virus Africa Swine Fever (ASF) yang menyerang ternak babi. Hal itu dikatakan Parhusip di acara rapat yang digelar di Wisma Mahinna, Jalan Rela, Medan, Selasa (21/1/2020). Rapat ini sendiri digelar oleh Save Babi Sumatra Utara.
"Obatnya banyak dijual di Puskesmas atau toko obat. Saya sudah jelaskan itu ke dokter hewan, tapi tidak didengar," kata Parhusip.
Parhusip mengaku, sewaktu kecil dia juga beternak babi. Ia juga mengaku bisa sekolah dan kuliah karena hasil dari jualan babi. Jadi dia merasa punya hubungan historis dengan babi.
"Obatnya sangat sederhana. Bisa dicari sendiri. Yakni obat untuk membunuh bakteri yang menyebabkan flu dan obat untuk membunuh bakteri penyebab diare
Parhusip menjelaskan, virus itu bisa menguat karena tubuh babi lemah akibat diserang bakteri-bakteri yang menimbulkan flu dan diare itu. Sebaliknya, jika bakteri-bakteri dibunuh, virus tidak akan menyerang.
"Virus itu tetap ada, tapi tidak akan menyerang, kalau bakteri yang membuat flu dan diare dibunuh," kata Parhusip. Parhusip merekomendasikan kedua obat itu adalah levoploaxcin dan ciprofloaxcin. Kedua obat ini bisa didapat di Puskesmas dan toko obat.