Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Tudingan sejumlah bagian masyarakat, khususnya dari kalangan suku Batak, akan memusnahkan babi di Sumatra Utara, benar-benar membuat Gubernur Edy Rahmayadi tak nyaman.
Perasaan itu ia bukakan di hadapan para pendeta pada acara syukuran awal tahun Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia (PGI) Wilayah Sumut dan pembukaan program menanam pohon di Chapel PGI Wilayah Sumut, Jalan Selamat Ketaren, Medan Estate, Deli Serdang, Jumat (24/01/2020).
Gubernur Edy bahkan meminta para pendeta agar ikut meluruskan kepada masyarakat bahwa sikap dirinya tegas, tidak akan memusnahkan ternak babi di Sumut. Ia memaksudkan pemusnahan, bukan pada ternak babi, tetapi ke penyakit babi itu sendiri.
"Tapi saat ini gubernur harus kita demo, karena mau membasmi babi. Saya minta tolong saudara-saudaraku, di depan tempat orang-orang yang beriman ini, saya sampaikan, saya akan menyelesaikan wabah (penyakit demam babi) ini," ujar Edy.
Mantan Pangkostrad itu menyebutkan seluruh binatang di dunia adalah makhluk ciptaan Tuhan. Namun disebutkannya bukan karena dirinya beragama Islam sehingga babi haram karena itu diimaninya, tetapi babi itu adalah ciptaan Tuhan. Karena itu pula, manusia harus menjaganya
"Sehingga omong kosonglah kalau ada orang bilang karena saya Islam, sehingga babi itu semua dimusnahkan. Waduh, berdosanya saya ini sampai nanya orang Jakarta, apa salah babi itu sama kau Ed (Edy), katanya," cerita Edy disambut tawa hadirin.
Partner Musa Rajekshah, Wakil Gubernur Sumut, itu bahkan mengaku ditelepon Presiden Joko Widodo karena masalah babi di Sumut. Namun dijawabnya juga telepin RI 1 itu seraya meminta agar diijinkan mengatasinya.
"Demi Tuhan saudara-saudaraku, tolong ini diluruskan semua karena jadi polemik seluruh Indonesia. "Pak Jokowi bertanya sama saya, kan saya jawabnya pun susah hanya gara-gara babi. Sudahlah Pak, ijinkan saya mengatasi itu semua. Ya sudahlah Pak Edy, begitu kata Pak Jokowi," ungkap Edy.