Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Medan. Nico Saragih (23), penjambret tunggal yang ditangkap polisi karena menjambret di Pasar III, Medan Perjuangan, Kota Medan rupanya anak polisi. Sesuai penyebutannya, bapaknya berpangkat Ipda dan bertugas di Polda.
Fakta lain dari penjahat amatir yang masih berstatus mahasiswa ini adalah ia nekat menjambret seorang diri karena ternyata tak ada teman-temannya yang mau bertandem menjambret. Sebabnya, badannya terlalu besar. "Badanku besar, jadi orang itu gak mau," kata Nico, saat ditanya polisi kenapa menjambret sendiri.
Biasanya memang, penjambretan dilakukan oleh dua orang. Satu bertugas menjadi pengendara motor, dan satu lagi merampas barang korban.
Nico mengaku baru sekali ini menjambret. Tapi polisi tak percaya begitu saja, sebab ia mengenal beberapa penjambret lain di kawasan ini. Ia berdalih bahwa nekat menjambret kali ini karena butuh uang.
BACA JUGA: Jambret Pengendara Motor, Mahasiswa Ditangkap
Sepenuturannya, ia yang usai nyabu kemudian bermain judi online. Sial, ia kalah berjudi. Panik ia lalu memutuskan untuk menjambret. Diajaknya temannya, tapi tak ada yang mau karena badannya yang besar dianggap akan menyulitkan pelarian.
Didesak situasi ingin punya duit cepat ia pun memacu motor Yamaha Vixion BK 6811 YAB miliknya mencari sasaran untuk dijambret.
Di kawasan Pasar III yang masih di sekitaran rumahnya, ia melihat seorang ibu-ibu, Sukarni dengan puterinya berpakaian layaknya kondangan dengan berkendara motor matik membawa tas tangan. Setelah tarik-tarikan, tas berhasil dirampas.
Nico yang panik, rupanya salah belok. Ia belok ke lokasi acara maulid yang hendak dituju korbannya itu. Ringkas saja pelaku diringkus. Kini ia menjadi pesakitan di tahanan Mapolsek Medan Timur.