Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Jakarta - Peneliti memperkirakan ada puluhan juta orang yang bisa jadi korban apabila virus Corona masuk pada skala pandemi. Hingga kini belum ada vaksin yang bisa mencegah virus Corona. Vaksin virus ini baru akan diuji pada April 2020.
Untuk mengembangkan vaksin virus corona yang sudah menyebar hingga 12 negara, beberapa institusi, perusahaan farmasi hingga koalisi dan organisasi kesehatan di dunia turut andil dalam meneliti perkembangan virus corona.
Sebelumnya, University of Queensland (UQ) telah diminta untuk mengembangkan vaksin untuk wabah virus corona dengan kecepatan pengembangan vaksin yang belum pernah terjadi sebelumnya pada Jum'at (24/01/2020).
CEPI bekerjasama dengan farmasi Inovio di Amerika Serikat dan perusahaan bioteknologi Moderna.
Richard Hatchett, selaku CEO CEPI dalam sebuah pernyataan mengatakan,"Mengingat penyebaran global yang cepat dari virus nCoV-2019, dunia perlu bertindak cepat dan bersatu untuk mengatasi penyakit ini."
Meskipun tidak ada jaminan kesuksesan, tetapi tim ini berharap temuannya dapat memberikan langkah maju yang signifikan dan penting untuk mengambangkan vaksin penyakit ini.
The Coalition for Epidemic Preparedness and Innovations (CEPI) bersama dengan University of Queensland akan melibatkan penggunaan teknologi penjepit molekuler untuk mengembangkan vaksin melawan patogen yang dikenal seperti virus corona Respiratory Syndrome Middle East.
Anthony Fauci, direktur dari U.S National Institute of Allergy and Infectious Disease memberikan pernyataan kepada publik tentang industri Biocentury bahwa uji klinis pertama untuk vaksin akan dimulai segera pada April 2020 mendatang.
Dikutip dalam Reuters, hanya dalam waktu tiga bulan, mereka kemungkinan akan menguji sejumlah vaksin eksperimental yang potensial terhadap corona virus seperti SARS baru yang menyebar di China dan sekitarnya.
"Waktu tiga bulan mulai dari mengurutkan gen hingga tes awal pada manusia akan menjadi yang tercepat bagi NIH (National Institutes of Health) untuk meluncurkan vaksin," jelas Fauci.
Wabah corona virus mulai terjadi di kota Wuhan, China pada Desember. Dan sudah menewaskan puluhan orang. Gejala virus corona meliputi flu, batuk, nyeri otot, demam hingga sesak nafas.dtc