Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. Selalu ada sisi positif di setiap kejadian, meski itu kejadian yang negatif. Contohnya, masih ada pihak yang ketiban untung meski di tengah mewabahnya virus Corona.
Virus yang pertama kali muncul di Wuhan, China, itu sudah menewaskan hingga 100 orang lebih hanya dalam waktu kurang dua bulan. Total 4.000 orang dinyatakan positif mengidap Corona.
Para ilmuwan sedang bekerja keras mencari obat untuk melawan virus ini. Sampai para ilmuwan berhasil menemukan obatnya, masyarakat China mulai waspada dan mempertahankan diri supaya tidak tertular oleh pasien positif Corona.
Salah satu yang dilakukan warga Negeri Tirai Bambu adalah dengan membeli masker wajah untuk melindungi pernafasan. Akibatnya, China pun kekurangan masker wajah.
Seperti dikutip dari Reuters, Selasa (28/1/2020), permintaan untuk masker wajah di China melonjak dari yang biasanya hanya 400.000 sehari menjadi 200 juta sehari.
Parahnya lagi, banyak pabrik masker wajah yang masih tutup menyambut Tahun Baru Imlek sehingga tidak ada pasokan baru yang bisa dikirim ke pasar.
"Situasinya ini sangat, sangat genting dari yang diketahui publik," kata General Manager Lanhine, Cao Jun, salah satu pabrik masker wajah di China.
"Saat ini ada 20 orang bekerja di pabrik, kita produksi terus 24 jam non stop. Kami beri mereka (buruh pabrik) gaji harian empat kali lipat dari hari biasa," ujarnya.
Cao memprediksi pabriknya akan beroperasi penuh pada 27 Januari 2020, setelah libur tahun baru selesai.
"Nanti akan ada 200 buruh yang bekerja di sini," tambahnya.
oko online Taobao, anak usaha Alibaba, mencatat penjualan 80 juta masker wajah dalam dua hari pekan lalu. Minimnya ketersediaan masker ini juga dimanfaatkan oleh pihak tidak bertanggung jawab yang jadi calo jualan masker dengan harga tinggi.
Juru bicara Honeywell, raksasa produsen masker wajah, mencatat ada lonjakan permintaan dari distributor ke pabriknya. Lokasinya dari Amerika Utara, Eropa, dan China.
"Produksi kami tingkatkan di beberapa pabrik di seluruh dunia, kami mencoba memenuhi permintaan. Produk kami bisa dibeli di JD.com hingga TMALL.com untuk China dan sekitarnya. Sementara di AS dan Eropa, produk kami ada di banyak toko ritel, atau bisa juga lewat Amazon," ujarnya.(dtf)