Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. Beberapa tahun belakangan, saham Apple nilainya terus meroket. Padahal dulunya, Donald Trump -- kini Presiden AS -- pernah mencemooh Apple dan melego semua saham Apple miliknya.
Selama 12 bulan terakhir, saham Apple nilainya meroket 103%, dan selama Januari 2020 saja nilainya sudah meningkat 7%. Namun enam tahun lalu, Trump pernah mencemooh Apple dan melego semua saham Apple miliknya.
Cemoohan Trump itu terkait ukuran layar iPhone yang menurutnya terlalu kecil jika dibandingkan ponsel Android, utamanya Samsung. Trump bahkan menyebut keputusan Apple yang hanya menawarkan ponsel dengan layar kecil itu sebagai keputusan bodoh.
"Saya memprediksi saham Apple nilainya akan merosot karena penolakan bodoh mereka untuk memberikan opsi layar iPhone lebih besar seperti Samsung. Saya menjual semua saham Apple saya," kicau Trump pada 28 Januari 2014.
Tak lama setelah kicauan tersebut dilontarkan, saham Apple memang menurun 8%. Keputusan Trump tersebut, saat itu, sepertinya memang keputusan yang tepat.
Namun sebagai keputusan jangka panjang, sepertinya penjualan saham Apple tersebut tampaknya bukan pilihan yang bagus. Pasalnya sejak kicauan tersebut sampai saat ini, nilai saham Apple sudah meningkat sebesar 356%, demikian dikutip detikINET dari Business Insider, Kamis (30/1/2020).
Beberapa bulan setelah kicauan itu, Apple menelurkan iPhone seri Plus yang punya layar lebih besar, yaitu iPhone 6. Dan Trump pun menyebut kalau ia punya andil dalam keputusan Apple yang membuat layar lebih besar.
"Saya berani bertaruh jika saya tidak mencemooh Apple selama 2 tahun ke belakang soal iPhone dengan layar besar, mereka tak akan melakukannya," kicau Trump pada September 2014.
Setidaknya sampai akhir 2019 lalu, Trump terbilang rajin 'menyerang' Apple, utamanya soal fitur atau spesifikasi iPhone. Namun setidaknya kini hubungan antara Presiden Trump dengan Apple relatif lebih dekat karena CEO Apple Tim Cook sering bertemu dan berdiskusi dengan Presiden Trump.(dtn)