Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengumumkan situasi darurat global terkait virus corona mematikan yang menyebar dari Cina . Pengumuman pada Kamis ini diambil setelah China melaporkan lonjakan angka kematian terbesar dalam sehari.
Dilansir AFP dan AP, WHO merevisi penilaian risiko mereka terhadap virus corona. Virus corona kini telah membunuh 170 orang di Cina .
"Kekhawatiran terbesar kami adalah potensi penyebaran virus ke negara-negara dengan sistem kesehatan yang lebih lemah," kata petinggi WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus dalam sebuah pengarahan di Jenewa seperti dikutip dari AFP, Jumat (31/1/2020).
"Kita semua harus bertindak bersama-sama untuk membatasi penyebaran... kita hanya bisa menghentikannya bersama-sama," dia menambahkan.
Meski demikian Tedros menyebut tak perlu ada pembatasan perjalanan dan perdagangan dengan Cina dalam upaya membendung penyebaran virus. Virus corona diketahui sudah menyebar di 15 negara di seluruh dunia.
Tedros menyebut alasan utama dari deklarasi ini bukan karena apa yang terjadi di Cina . Ini karena virus corona menyebar hingga ke belasan negara.
"Alasan utama dari deklarasi ini bukan karena apa yang terjadi di Cina tetapi karena keadaan di negara-negara lain," sebut Tedros.
"Deklarasi ini bukanlah mosi tidak percaya di Cina . Sebaliknya, WHO terus memiliki kepercayaan akan kapasitas Cina untuk mengontrol wabah," kata Tedros.
Banyak negara yang telah memperingatkan warga negara mereka untuk tidak mengunjungi Cina , sebagian telah melarang wisatawan dari Wuhan, Cina , di mana virus itu pertama kali muncul.
Amerika Serikat melaporkan kasus pertama seseorang yang tertular virus corona. Seorang pria di Chicago tertular penyakit dari istrinya yang telah berpergian ke Wuhan.
Maskapai mulai membatalkan penerbangan yang melayani Cina pada hari Rabu.
Israel melarang semua penerbangan dari Cina . Sementara itu Rusia mengatakan akan menutup perbatasan langsung dengan China.
Selain itu, lebih dari 6.000 wisatawan untuk sementara ditahan di atas kapal pesiar di pelabuhan Italia setelah dua penumpang Tiongkok diisolasi karena khawatir mereka mungkin membawa virus. Hasil tes permulaan menunjukkan dua orang tersebut negatif.(dth)