Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Fintech Modal Rakyat menegaskan keinginannya bermain di pasar Medan, Sumatra Utara. Mereka siap mendukung majunya para pelaku usaha mikro mulai dari tukang kedai kelontong hingga counter pulsa.
Caranya adalah dengan menjadi penerima manfaat pendanaan atau nasabah Modal Rakyat. Adapun modal yang ditawarkan ke usaha mikro mulai Rp 500.000 hingga Rp 2 juta dengan suku bunga kompetitif dan persyaratan mudah dan tanpa agunan.
Co-Founder Modal Rakyat, Stanislaus MC Tandelilin mengatakan hal itu saat berdiskusi bersama para jurnalis di Medan, Jumat (31/01/2020). "Dan yang pertama dan penting sekali, kami bukan fintech ilegal dan terdaftar di OJK," sebut Stanislaus.
Di Sumatra Utara, kata Stanislaus, Modal Rakyat telah menyalurkan pendanaan lebih dari Rp 90 juta. Diharapkan jumlah itu akan naik secara signifikan pada tahun 2020. Sejalan dengan itu, diharapkan juga dapat meningkat partisipasi masyarakat Sumut menjadi pendana di Modal Rakyat.
"Untuk bisa membangun inklusi keuangan tentu tidak hanya peran dari Modal Rakyat yang dibutuhkan, tetapi juga partisipasi masyarakat, pemerintah, dan komunitas sangat diperlukan," ungkap Stanis.
Lebih lanjut disebutkan, sejak Juni 2018 hingga 30 Januari 2020 di Pulau Sumatera, tercatat sebanyak lebih dari 1.000 pendana di Modal Rakyat. Kemudian telah disalurkan pendanaan sebanyak lebih dari Rp 3 miliar kepada lebih dari 200 UMKM di Sumatera.
Hingga saat ini, Modal Rakyat telah menyalurkan pendanaan kepada ribuan UMKM lebih dari Rp 150 miliar. Penyaluran permodalan tidak hanya untuk usaha menengah, tetapi sebanyak 8.000 pinjaman usaha mikro juga telah tersalurkan.
Sementara partisipasi masyarakat untuk menjadi Pendana rata-rata didominasi oleh masyarakat dengan rentang usia 18-35 tahun, dimana tergolong sebagai generasi millennial, dimana mereka mulai dapat mendanai mulai dari Rp 25.000 saja.
Ditambahkan, Modal Rakyat yang hadir sejak tahun 2018 itu, tidak hanya menjadi perusahaan p2p lending yang mengedepankan nilai gotong royong, Modal Rakyat juga mengantongi beberapa prestasi, seperti dinobatkan sebagai pemenang program Digitaraya Google Launchpad, Finalis NTT Docomo Startup Challenge Award, Finalis Best Newcomer Tempo Award, serta telah mengantongi Sertifikasi ISO 27001:2013.
"Kami ingin berkontribusi dalam membangun inklusi keuangan melalui Fintech sebagai pembiayaan alternatif untuk semua sektor UMKM di seluruh Indonesia, kami berharap masyarakat bisa berkontribusi dengan menyisihkan uang nya tidak hanya untuk memperoleh imbal hasil, tetapi juga secara nyata membangun UMKM," ungkap Stanis.
Ditambahkannya lagi, inklusi keuangan tentu tidak hanya sekedar mendukung UMKM dalam aspek permodalan, namun Modal Rakyat juga berkomitmen menjaga keamanan data pendana.
Langkah konkrit yang telah dilakukan adalah Modal Rakyat bekerja sama dengan PrivyID selaku penyedia jasa layanan Tanda Tangan Elektronik yang telah memiliki izin pada Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia (KOMINFO RI) untuk 'tanda tangan elektronik' bagi Pendana.
Penggunaan tanda tangan digital/elektronik merupakan bagian dari persyaratan yang telah diamanatkan OJK untuk perusahaan teknologi keuangan (fintech). Berdasarkan UU ITE, tanda tangan digital/elektronik adalah tanda tangan yang terdiri dari informasi elektronik yang dilampirkan dan berhubungan dengan informasi elektronik lainnya sebagai sarana verifikasi dan otentikasi.